Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Suntikan tenaga aussie datang dari keputusan RBA untuk tetap jaga level stimulusnya. Sementara pasar masih belum memiliki alasan kuat untuk kembali mengunggulkan USD. Efeknya AUD/USD pun bergerak positif.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/8) pukul 17.26 WIB pasangan AUD/USD terhitung unggul tipis 0,14% di level 0,7715 dibanding hari sebelumnya.
Berbeda, Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures mengatakan pasca pertemuan Reserve Bank of Australia sehari sebelumnya, aussie memang bergerak unggul. Pernyataan RBA mengenai tidak akan adanya lagi pelonggaran stimulus dari bank sentral mengindikasikan ekonomi Australia yang dipandang berprospek positif.
“Artinya untuk saat ini RBA memandang sudah lebih stabil dan dalam jangka pendek ini menguntungkan aussie,” kata Gema. Sementara di sisi lain USD sebenarnya sedang bergerak sempit. Menyusul penantian pasar akan data penting lanjutan yakni penjualan ritel dan sentimen konsumen di akhir pekan nanti.
Peluang kenaikan suku bunga The Fed pada FOMC September 2016 nanti pun dipandang masih belum optimis. “Akibatnya kan terlihat USD masih cenderung stagnan dan kali ini AUD dipandang lebih kuat,” kata Gema.
Hanya saja penguatan memang cenderung terbatas mengingat ekspektasi inflasi Australia yang baru dirilis Melbourne Institute turun dari 3,7% menjadi 3,5%. Tentunya ini membuat pasar goyah menyikapi prospek ekonomi Australia. Namun dengan dugaan data ekonomi AS yang tidak juga positif, penguatan pasangan AUD/USD diprediksi bisa berlanjut Jumat (12/8) meski dalam rentang terbatas.
Di akhir pekan nanti, data ekonomi China bisa jadi penentu pergerakan AUD ke depannya. Sebagai mitra dagang utamanya ini bisa memberikan sentimen positif karena diprediksi data juga cukup positif. “Trennya jangka pendek masih konfirmasi bullish,” tutup Gema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News