Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Tanda pelemahan dan data ekonomi yang negatif memerahkan bursa global semalam. Indeks Dow Jones sempat turun ke bawah level psikologi 13.000 meski kemudian rebound. Kabar negatif ini bisa memberatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diprediksi bergerak mixed hari ini.
Kepala Riset Indosurya Securities Tonny W Setiadi menyebut data sektor manufaktur Amerika Serikat menunjukkan kontraksi dengan laju tercepat dalam lebih dari 3 tahun di bulan Agustus. "Data belanja konstruksi turun paling banyak, di bawah ekspektasi sebelumnya," jelas Tonny kepada KONTAN, Rabu (5/8).
Selain itu pasar masih wait and see menunggu pertemuan European Central Bank (ECB), Kamis. Rapat ini berlangsung di tengah kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan. Sebab, kemarin Moody's kembali memangkas outlook peringkat utang Uni Eropa dari stabil menjadi negatif.
Menurut Tonny, walau sentimen harapan stimulus bisa memberi harapan, namun data ekonomi di pekan ini cukup banyak dan harus diperhatikan.
Jika melihat grafik harian dari IHSG, maka pergerakan IHSG masih mengkonfirmasi terjadinya kenaikan. "Penurunan yang sempat terjadi kemarin hanya koreksi minor yang tidak perlu dikhawatirkan," terangnya.
Tapi, lanjut Tonny, jika melihat grafik mingguan dari IHSG, harga penutupan IHSG kemarin yang berada di 4.105 merupakan level yang cukup penting.
"Di sekitar level 4.100-4.105 adalah level 50% dari body pergerakan candlestick bearish seminggu kemarin," jelasnya.
Namun Tonny melihat IHSG hari ini akan bergerak di daerah negatif di kisaran 4.047-4.148. Dia menyarankan sebaiknya investor wait and see terhadap perkembangan data dan berita global di minggu ini.
Tonny memperhatikan sektor keuangan, industri dasar, konsumsi, properti, dan infrastruktur masih diminati pemodal.
Sedangkan analis e-trading, Betrand Reynaldi melihat penurunan IHSG merupakan konsolidasi yang sehat dan mampu bertahan di atas support uptrend-nya di 4.090.
Dus, ia memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.040-4.120.
Ia merekomendasikan investor mencermati saham ASII, BBRI dan KLBF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News