Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
JUMALAH investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertambah. Mengacu data single investor identification (SID), jumlah investor di bursa saham per akhir Desember 2016 lalu mencapai 535.994 pemodal. Angka ini melonjak 23,47% dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2015 sebanyak 434.107 investor.
Meski pertumbuhan jumlah investor saham di bursa lokal cukup tajam, ternyata yang aktif bertransaksi tak terlampau banyak. Dari 535.994 investor, hanya 187.268 pemodal yang aktif melakukan transaksi. Para investor aktif itu setidaknya melakukan satu kali transaksi sepanjang 2016.
Jumlah investor aktif per bulan lebih sedikit lagi, hanya sebanyak 78.878 pemodal. Angka itu setara 14,72% dari total investor yang terekam dalam sistem SID.
Demi melipatgandakan jumlah investor di pasar modal terutama investor aktif, otoritas bursa terus memperkenalkan keberadaan pasar modal ke berbagai daerah di Indonesia.
Misalnya, BEI menggandeng sekuritas dan kalangan akademisi untuk membuka 245 galeri investasi di sejumlah perguruan tinggi di penjuru negeri. Agar investasi saham semakin membumi, otoritas bursa juga menggelar berbagai rangkaian acara, termasuk menyelenggarakan lomba dengan tajuk Yuk Nabung Saham.
Setidaknya, tahun ini BEI menargetkan jumlah investor saham yang aktif berada di kisaran 250.000. Angka tersebut naik 33,50% dibanding akhir tahun lalu. "Yang paling susah itu, kan, melangkah. Oleh karena itu, kami mengajak investor untuk membeli saham," ujar Nicky Hogan, Direktur BEI, Senin (27/2) lalu.
Kalangan mahasiswa menjadi salah satu target potensial untuk memperkenalkan investasi saham. Untuk itu, BEI sudah memfasilitasi berbagai komunitas menabung saham yang diikuti para mahasiswa. Hingga kini, ada sekitar 100 komunitas menabung saham di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Mereka termasuk mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM).
Salah satu dari sekian banyak perkumpulan tersebut adalah Komunitas Investor Saham Pemula (ISP). Saat ini, komunitas tersebut telah berdiri di 27 daerah. Sebanyak 65% anggota ISP merupakan mahasiswa, yang berusia 19 hingga 21 tahun. "Pada tahun ini, proyek
kami lebih banyak melakukan literasi dan membentuk komunitas di 10 kota. Jadi nanti akan ada 37 regional," kata Frisca Devi Choirina, Ketua Nasional Komunitas Investor Saham Pemula, Senin (27/2) lalu.
Sayang, Frisca belum mau menyebutkan nama 10 kota baru yang akan menjadi sasaran komunitasnya. Hanya saja, Komunitas ISP bercita-cita melakukan edukasi di kota-kota baru yang memang masih minim kehadiran sekuritas.
Sebagai komunitas, Frisca mengatakan, banyak kegiatan yang dilakukan ISP. Aktivitas Komunitas ISP, misalnya, berkolaborasi dengan komunitas lain untuk menyelenggarakan kelas saham. Kegiatan ini biasanya dilakukan dua minggu atau sebulan sekali, tergantung kebijakan di setiap kota. Sebab, Komunitas ISP di tiap-tiap kota memiliki otonomi masing-masing.
Program terbesar komunitas ini adalah project roadshow di 15 kota dan 20 perguruan tinggi. Lantaran merupakan komunitas, menurut Frisca, maka langkah ISP melakukan penetrasi ke kantor atau lembaga maupun kampus menjadi lebih mudah.
Saat ini, Komunitas ISP memiliki anggota offline sekitar 1.000 anggota dan anggota online mencapai 25.000 anggota. Namun, Frisca menyatakan, anggota yang menjadi investor saham belum banyak. Dia beralasan, literasi untuk daerah butuh upaya lebih keras dibandingkan dengan di wilayah perkotaan, seperti Jakarta serta Surabaya.
Alfadholy Wafi, salah satu anggota Komunitas ISP asal Jambi, mengaku, belum membeli saham dan baru saja membuka rekening efek. Dia ingin sekali memulai aksinya menabung saham. "Banyak ilmu yang saya pelajari dari komunitas ini. Saya sudah mempelajari dan tinggal berbelanja saham," kata dia kepada KONTAN.
Wafi menyatakan tertarik untuk menabung saham, demi mempersiapkan masa depannya. Sebagai langkah awal, dia ingin membelanjakan uangnya ke saham yang harganya tidak terlalu besar. Maklumlah, dana investor pemula masih minim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News