kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Melihat prospek bisnis Bukit Asam (PTBA) ke depan


Sabtu, 07 November 2020 / 15:51 WIB
Melihat prospek bisnis Bukit Asam (PTBA) ke depan
ILUSTRASI. Tongkang batubara PTBA menyusuri Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prospek kinerja emitan baru barau, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal membaik ke depan. Apalagi emiten pelat merah ini rajin melakukan diversifikasi bisnis untuk mendorong kenaikan pendapatan.

Bukit Asam, tercatat setidaknya memiliki tiga agenda bisnis saat ini, mulai dari gasifikasi batubara, proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8, hingga rencana pengembangan panel surya.

Di segmen gasifikasi, saat ini PTBA sedang dalam tahap membangun pabrik pengolahan batubara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.

Kontan.co.id mencatat, pabrik hilirisasi batubara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batubara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti liquified Petroleum gas (LPG).

Baca Juga: Kuartal III-2020, Bukit Asam (PTBA) realisasikan capex Rp 700 miliar

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin, mengatakan, DME ini memiliki nilai keekonomian yang tinggi  sebagai pengganti  (substitusi) LPG yang selama ini masih diimpor.

”Dengan adanya DME ini maka tidak usah impor LPG lagi. Artinya, kita menghemat devisa negara dan neraca perdagangan,” terang Arviyan  saat paparan kinerja Bukit Asam yang digelar virtual, Jumat (6/11).

erdasarkan hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun.

Adapun persiapan konstruksi proyek hilirisasi direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 sementara target operasi dibidik pada kuartal kedua 2024.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) sudah mencapai target penjualan batubara tahun ini

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Dessy Lapagu, menilai, hilirisasi yang dilakukan PTBA akan  bernilai positif sehingga sumber revenue PTBA diharapkan lebih terdiversifikasi lagi selain dari penjualan batubara.

Hanya saja, Dessy memperkirakan dampak positif diversifikasi terhadap kinerja PTBA masih akan berefek dalam jangka panjang. “Dalam waktu dekat (kinerja) masih didominasi penjualan batubara,” terang Dessy kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×