Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Penguatan mata uang Asia masih berlanjut. Hari ini, penguatan di kawasan regional dipimpin oleh won Korea Selatan dan ringgit. Penguatan terjadi disebabkan oleh aksi investor global yang mencari return tinggi di emerging market karena pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Berdasarkan hasil penelitian EPFR Global, pada minggu lalu, jumlah investor asing yang menanamkan dananya pada saham dan obligasi di emerging market melonjak. Kondisi itu seiring terjadinya penarikan dana oleh investor di sejumlah negara maju.
Rupanya, proyeksi perekonomian di sejumlah negara maju membuat para investor khawatir. Salah satunya yakni AS. Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke mengatakan, penentu kebijakan di AS harus bersiap untuk mengambil kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan terkait outlook ekonomi yang tidak pasti.
“Komentar Bernanke terhadap outlook perekonomian AS akan membuat permintaan dengan imbal hasil tinggi kembali melonjak. Mata uang Asia adalah salah satunya,” jelas Godwin Chan, trader OSK Investment di Kuala Lumpur.
Pada pukul 13.49, won menguat 0,5% menjadi 1.196,85 per dollar. Sementara, ringgit menguat 0,2% menjadi 3,2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News