Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Hari ini, mayoritas mata uang Asia keok. Penurunan terbesar dipimpin oleh won milik Korea Selatan. Pelemahan won dipicu oleh kekhawatiran mengenai buruknya data pertumbuhan ekonomi dari Pemerintah China yang bakal dirilis beberapa hari ke depan.
Catatan saja, Asia Dollar Index yang dirilis Bloomberg-JP Morgan kembali melemah seiring anjloknya Shanghai Composite Index sebesar 1,8% pada transaksi perdagangan hari ini.
“Semakin dekat suatu negara dengan China, perekonomiannya juga akan semakin terintegrasi. Kondisi ini yang terjadi pada mata uang Asia yang terpengaruh turunnya bursa China,” papar Tim Condon, Chief Asia Economist Equity Market ING Groep NV.
Pada pukul 14.22 waktu Seoul, won melemah 0,6% menjadi 1.209,20 per dolar AS. Pelemahan ini merupakan yang terbesar sejak 29 Juni lalu. Sementara, itu rupe India juga melemah 0,2% menjadi 46,88. Yuan milik China saaat ini diperdagangkan di posisi 6,7753 dari sebelumnya 6,7711 kemarin. Sementara itu, Asia Dollar Indeks juga mengalami pelemahan sebesar 0,1% hari ini.
Kendati begitu, tak semua mata uang Asia keok. Dolar Taiwan mencatatkan penguatan sebesar 0,4% menjadi NT$ 32,123 terhadap dolar AS. Berdasarkan data Taipei Forex Inc, pada 9 Juli lalu, dollar Taiwan sempat menyentuh level tertinggi di posisi NT$ 32,001.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News