Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pergerakan won Korea Selatan dan ringgit Malaysia tertahan. Kendati begitu, kedua mata uang ini masih memimpin penguatan di kawasan regional. Penguatan terjadi setelah adanya spekulasi bank sentral di kawasan regional akan melakukan intervensi dalam penguatan mata uangnya.
Pada pukul 15.00 waktu Seoul, won Korsel menguat 0,8% menjadi 1.205,71. Sementara, ringgit Malaysia menguat 0,5% ke level 3,2135. Sepanjang tahun ini, ringgit sudah menguat 6,5% dan menjadi mata uang performa terbaik pertama di Asia di luar Jepang.
“Bank sentral kemungkinan tidak memiliki pilihan lain sehingga memperbolehkan apresiasi mata uang di tengah tekanan inflasi,” jelas Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi Life Research Institute di Tokyo. Dia menambahkan, dengan menekan laju inflasi, secara gradual bank sentral bisa menaikkan tingkat suku bunga acuan. Nah, suku bunga tinggi mampu menarik dana asing untuk berinvestasi di negara tersebut.
Berdasarkan hasil survei Bloomberg, tingkat inflasi Malaysia menanjak ke level 1,7% pada Juni. Ini merupakan yang tertinggi sejak Mei 2009. Survei yang sama juga menunjukkan, inflasi di Singapura kemungkinan bisa naik ke level 3,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News