kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih dibayangi pandemi Covid-19, pendapatan Astra (ASII) terkikis 26,37%


Senin, 26 Oktober 2020 / 20:25 WIB
Masih dibayangi pandemi Covid-19, pendapatan Astra (ASII) terkikis 26,37%
ILUSTRASI. Astra (ASII) membukukan penurunan pendapatan bersih hingga 26,37% menjadi Rp 130,35 triliun.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih menekan kinerja PT Astra International Tbk (ASII) hingga kuartal III 2020. Mengutip laporan keuangan kuartal III yang belum diaudit, ASII membukukan penurunan pendapatan bersih hingga 26,37% year on year (yoy) menjadi Rp 130,35 triliun. Asal tahu saja, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan ASII mencapai Rp 177,04 triliun. 

"Keseluruhan kinerja Grup Astra selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama akibat dari pandemi Covid-19" jelas Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam keterbukaan informasi, Senin (26/10). 

Walau kinerja ASII menurun sejak awal tahun, lanjut Djony, kinerja ASII di kuartal III 2020 mulai membaik dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini dipicu pembatasan terhadap pandemi Covid-19 yang mulai dilonggarkan. 

Sementara itu, laba ASII yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkikis menjadi Rp 14,04 triliun dari sebelumnya Rp 15,87 triliun. Jumlah laba ini sudah termasuk keuntungan dari penjualan saham Bank Permata. 

Baca Juga: Laba bersih United Tractors (UNTR) turun 38% di kuartal ketiga, ini penyebabnya

Jika keuntungan penjualan dari saham Bank Permata dikecualikan, maka laba bersih ASII menjadi Rp 8,16 triliun. Dengan kata lain, laba bersih ASII tertekan 49% yoy. Mengutip keterangan resminya, mayoritas anak usaha Grup Astra memang mencatatkan penurunan kontribusi laba bersih yang diatribusikan kepada ASII. 

Penurunan paling drastis dialami oleh bisnis otomotif hingga 70% yoy menjadi Rp 1,8 triliun dari sebelumnya Rp 6,06 triliun. Penurunan bisnis ini mencerminkan lesunya penjualan kendaraan selama sembilan bulan pertama 2020. 

Asal tahu saja, penjualan mobil Astra sepanjang Januari hingga September 2020 menurun 51% menjadi 192.400 unit dengan pangsa pasar yang masih stabil di 52%. Walau tercatat lesu, manajemen ASII melihat volume penjualan mobil di kuartal III mulai menggeliat. Tercatat, volume penjualan mobil terkerek menjadi 53.000 unit dari 9.700 unit di kuartal II 2020. 

Tidak jauh berbeda, penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 38%  sepanjang sembilan bulan pertama 2020, menjadi 2,3 juta unit. Akan tetapi pada kuartal III, penjualan sepeda motor ikut menggeliat hingga  849.000 unit, dari sebelumnya 244.000 unit pada kuartal II 2020. 

Baca Juga: United Tractos (UNTR) menyebut kinerja operasional masih sesuai target




TERBARU

[X]
×