Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga platinum memang sudah terlihat sejak tahun 2014. Adapun, kondisi harga logam mulia ini diprediksi belum akan banyak berubah di tahun ini. Hanya saja, ada sejumlah hal yang diperkirakan dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan harga.
Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto mengatakan tahun ini ada potensi permintaan terhadap komoditas platinum akan naik. Menurutnya, permintaan platinum tahun ini diprediksi sekitar 7,79 juta ons troi.
Sementara, permintaan tahun lalu sebesar 7,7 juta ons troi. "Artinya, tahun ini ada kenaikan permintaan 90 ribu ons troi pada platinum," ujar Andri, (29/3).
Ia menjelaskan, naiknya permintaan ini didorong oleh industri perhiasan China dan India. Kebutuhan platinum untuk industri perhiasan kian terkerek seiring melebarnya masyarakat kelas menengah di kedua negara padat populasi tersebut.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari tutupnya beberapa pertambangan platinum di Afrika Selatan. Andri menyebut, hal ini akan berpengaruh mengurangi ovesupply platinum di pasar.
Tahun 2017, ketersediaan platinum mencapai surplus 250 ribu ons troi. Proyeksinya, tahun ini surplus bisa tertekan hingga hanya tinggal 25 ribu ons troi.
Meski begitu, Andri tak memungkiri, sentimen negatif masih akan lebih kencang menerpa harga platinum tahun ini. Sebab, pengurangan penggunaan logam platinum pada pembuatan mobil sudah dapat dipastikan.
"Sementara, potensi naiknya permintaan dari sektor perhiasan belum benar-benar dapat diperhitungkan angka real-nya," kata Andri.
Mengutip Bloomberg, Kamis (29/3), harga platinum kontrak pengiriman April 2018 ditutup menguat tipis 0,16% di level US$ 936,2 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News