kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Market cap emiten properti longsor Rp 28,87 triliun, ini saham yang paling terdampak


Selasa, 10 Maret 2020 / 07:03 WIB
Market cap emiten properti longsor Rp 28,87 triliun, ini saham yang paling terdampak


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersamaan dengan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar (market cap) emiten properti ikut rontok di Bursa Efek Indonesia.

Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Senin (9/3), kapitalisasi pasar 10 besar emiten properti sudah longsor hingga Rp 28,87 triliun. Koreksi paling dalam dialami saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), yakni mencapai Rp 12,93 triliun.

Di awal tahun, MPRO masih membukukan kapitalisasi pasar Rp 22,87 triliun. Namun, anjloknya bursa saham domestik turut menghempaskan kapitalisasi pasar MPRO menjadi hanya Rp 9,94 triliun. Posisi MPRO langsung melorot dari semula menduduki peringkat ke-4 menjadi ke-10 emiten properti dengan market cap terbesar di BEI. Saham MPRO terakhir ditransaksikan pada Kamis (5/3) pekan lalu dengan harga penutupan Rp 1.000 per saham.

Pengembang yang bernasib sama adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Dalam dua bulan terakhir, market cap emiten Grup Sinarmas ini sudah rontok Rp 4,61 triliun menjadi Rp 19,54 triliun. Pada awal tahun, BSDE masih mencatatkan market cap Rp 24,15 triliun. Harga saham BSDE pada Senin (9/3) ditutup anjlok 7,39% menjadi Rp 940 per saham.

Emiten Grup Sinarmas lainnya, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), juga tak bisa lepas dari keterpurukan pasar. Secara year-to-date (ytd), nilai market cap DMAS menyusut terdalam ketiga dengan nilai Rp 3,47 triliun menjadi Rp 10,80 triliun, per Senin (9/3). Harga sahamnya rontok 10,71% menjadi Rp 200 per saham.

Dari 10 besar pengembang dengan kapitalisasi terbesar di BEI, cuma saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang bertahan. Bahkan selama dua bulan terakhir market cap POLL bertambah Rp 620 miliar menjadi Rp 92,96 triliun. POLL tetap kokoh di posisi pertama emiten properti dengan market cap terbesar di Indonesia.

Berikut ini pergerakan kapitalisasi pasar emiten properti, sejak awal tahun hingga Senin (9/3).

Posisi Nama Emiten Kode Saham 9 Maret 2020* 30 Desember 2019* Perubahan*
1 (1) Pollux Properti Indonesia POLL 92,96 92,34 0.62
2 (2) Pakuwon Jati PWON 25,52 27,45 -1.93
3 (3) Bumi Serpong Damai BSDE 19,54 24.15 -4.61
4 (6) Lippo Karawaci LPKR 16.87 17,16 -0.29
5 (5) Ciputra Development CTRA 16,43 19.30 -2.87
6 (7) Metropolitan Kentjana MKPI 15,15 15.36 -0.21
7 (8) Summarecon Agung SMRA 11,61 14.50 -2.89
8 (10) Plaza Indonesia Realty PLIN 11,43 11.72 -0.29
9 (9) Puradelta Lestari DMAS 10,80 14.27 -3.47
10 (4) Maha Properti Indonesia MPRO 9,94 22.87 -12.93

Keterangan: *dalam triliun rupiah
Sumber: Bloomberg, diolah KONTAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×