kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manfaatkan peluang dibalik masuknya investor asing


Jumat, 03 November 2017 / 19:53 WIB
Manfaatkan peluang dibalik masuknya investor asing


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menjadi buruan asing sepanjang pekan ini. Investor domestik tentunya bisa ikut memaksimalkan momentum tersebut.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, prospek keempat bank besar itu sejatinya menarik. Hal ini yang menjadi salah satu alasan asing kembali masuk.

Tapi, ia paling suka dengan BBRI. "Karena sebentar lagi BBRI akan stock split, dan investor lokal bisa ikut masuk memanfaatkan momentum ini," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (3/11).

Ia merekomendasikan buy saham BBRI dengan target harga Rp 17.000 per saham. Taye Shim, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan trading buy saham BMRI. Target yang ditetapkan Rp 7.200 per saham.

"Perolehan top line BMRI masih terlihat lambat, tapi perbaikan kualitas kredit akan lebih dari cukup memperbaiki kualitas laba bersih dan valuasinya," tulis Taye dalam riset 2 November.

Peningkatan kredit dari sektor korporasi dan konsumer berhasil membuat kinerja BMRI di kuartal III-2017 melesat. Hingga akhir September lalu, total penyaluran kredit bank pelat merah ini naik 9,8% menjadi Rp 686,15 triliun.

Porsi terbesar datang dari kredit korporasi, yang mencapai Rp 236,1 triliun atau meningkat 11,7%. Sementara kredit pada sektor konsumer melesat 20,6% menjadi Rp 95,2 triliun. Penyaluran kredit mikro mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni 20,1% menjadi sebesar Rp 57 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×