kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Harga Saham Emiten Tambang Grup Bakrie Melesat, Cek Rekomendasi Analis


Kamis, 13 November 2025 / 20:27 WIB
Harga Saham Emiten Tambang Grup Bakrie Melesat, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Belakangan ini harga saham emiten grup Bakrie meroket, seperti BUMI, BRMS, ENRG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten-emiten pertambangan dan energi Grup Bakrie, seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melonjak cukup signifikan sepanjang 2025 berjalan.

Khusus hari ini (13/11) saja, harga saham BUMI meroket 16,67% ke level Rp 224 per saham. Kenaikan harga ini terjadi di tengah euforia BUMI yang telah mengakuisisi 100% saham Wolfram Limited (WFL), perusahaan tambang emas dan tembaga asal Australia.

Ditambah lagi, BUMI juga dikabarkan hendak mengakuisisi 45% saham perusahaan tambang bauksit PT Laman Mining dari PT Supreme Global Investment sebesar US$ 59,1 juta. Tak hanya itu, BUMI berencana mengakuisisi 55% saham anak usaha Laman Mining yang sedang membangun pabrik alumina yaitu PT Supreme Alumina Indonesia.

Bila ditarik sejak awal tahun, harga saham BUMI melesat 89,83% year to date (ytd), meskipun kenaikan signifikan tersebut baru terlihat mulai bulan September silam.

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Kawasan Industri Masih Tertahan, Ini Kata Analis Mirae

Anak usaha BUMI, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga mengalami kenaikan harga saham 2,55% ke level Rp 1.005 per saham pada Kamis (13/11/2025). Sedangkan sejak awal tahun, harga saham BRMS melonjak 190,46%, di mana fase lonjakan tajam terlihat mulai dari pertengahan tahun.

Saham ENRG juga mampu menguat tipis 0,55% ke level Rp 910 per saham pada Kamis (13/11). Dari awal tahun, harga saham ENRG melambung 295,65% ytd, yang mana kenaikannya konsisten terjadi mulai bulan Juni 2025.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, kenaikan harga saham-saham emiten pertambangan Grup Bakrie tidak sepenuhnya didasari oleh faktor fundamental.

Sebaliknya, kenaikan harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh dampak isu terkait ekspansi, seperti akuisisi Wolfram oleh BUMI, dan euforia di sektor komoditas tertentu seperti emas dan minyak mentah.

Adanya rotasi dana-dana investor dari saham berkapitalisasi besar yang sedang lesu juga menjadi sentimen positif bagi saham-saham emiten Grup Bakrie.

Dari sisi valuasi, saham BUMI dipandang masih cukup murah, namun risikonya tinggi seiring volatilitas harga yang kerap terjadi. Sementara itu, valuasi saham BRMS terlihat mulai mahal jika berkaca pada hasil kinerja kuartal III-2025, meski ini disebabkan juga oleh harga emas dunia yang melambung.

Baca Juga: Emiten Properti Kawasan Industri Masih Tertekan, Cermati Saham Rekomendasi Analis

“Sementara untuk ENRG valuasinya masih middle, tergantung dari outlook harga migas,” imbuh dia, Kamis (13/11/2025).

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan berpendapat, lonjakan harga saham BUMI, BRMS< dan ENRG sejak awal tahun menunjukkan kombinasi antara membaiknya sentimen investor dan adanya katalis korporasi baru.

“Namun, sebagian kenaikan pada BUMI tergolong sentiment-driven, karena fundamental batubara sendiri masih dalam fase menantang,” ujar dia, Kamis (13/11/2025).

Di sisi lain, kenaikan harga saham BRMS relatif lebih sejalan dengan fundamental industri emas yang menguat. Adapun kenaikan harga saham ENRG mencerminkan stabilnya kinerja mereka di sektor migas.

Ekky pun menganggap, valuasi saham BRMS dan ENRG relatif lebih bisa diterima oleh investor ketimbang BUMI yang masih perlu pembuktian dari hasil diversifikasi bisnisnya di luar batubara.

Saat ini, lanjut Ekky, saham-saham Grup Bakrie cocok untuk trader jangka pendek maupun jangka menengah yang berbasis momentum dan katalis. Saham BRMS dan ENRG cenderung lebih menarik karena fundamentalnya lebih solid dan ditopang oleh tren komoditas masing-masing.

Dalam jangka pendek, harga saham BRMS bisa bergerak di kisaran Rp 1.200—Rp 1.300 per saham, sedangkan ENRG di level Rp 1.100 per saham.

 

Sebaliknya, saham BUMI memiliki volatilitas tinggi dan pergerakannya sangat bergantung pada arah harga batubara serta realisasi ekspansi bisnis. Dalam jangka menengah, saham BUMI diperkirakan berada di kisaran Rp 240—Rp 250 per saham.

Di lain pihak, Wafi merekomendasikan beli saham BRMS dan ENRG dengan target harga di level Rp 1.100 per saham dan Rp 1.000 per saham, sedangkan saham BUMI direkomendasikan hold dengan target harga Rp 200 per saham.

Selanjutnya: Kementerian ESDM Siap Gelar Road Test B50 Awal Desember Sebelum Mandatori 2026

Menarik Dibaca: Barang Paling Laku di 11.11 Lazada, Promonya Masih Berlanjut hingga Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×