Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kenormalan baru sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta mulai di buka kembali sejak pekan lalu, tepatnya 15 Juni 2020. Berdasar penelusuran Kontan.co.id, sebanyak 80 mal kembali beroperasi.
"Kami perhatikan, pengunjung dengan pendapatan menengah-atas masih membelanjakan untuk hal-hal yang tidak pokok. Sementara pengunjung dengan pendapatan menengah-bawah tampak enggan membelanjakan untuk hal-hal tidak penting," jelas Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/6). Adapun pengamatan tersebut dilakukan di sejumlah mal di wilayah Jakarta.
Baca Juga: Pertimbangkan likuiditas, Mitra Adiperkasa (MAPI) tak merealisasikan buyback
Asal tahu saja, pengamatan pengunjung dengan pendapatan menegah-atas dilakukan di mal Cental Park dan Kota Kasablanka. Terlihat di kedua mal itu kondisi mulai membaik secara bertahap. Berdasarkan pengamatan, jumlah pengunjungnya mencapai 60% hingga 70% dibanding sebelum Covid-19.
Pengunjung juga mulai berbelanja pada barang-barang yang tidak pokok seperti keperluan olahraga, tas, alat elektronik, dan pakaian. Bahkan, pengunjung rela mengantri untuk memasuki berbagai gerai seperti Zara, Sports Stations, H&M, Erafone, Apple Store, dan Pull & Bear.
"Kami pikir MAPI, sebagai emiten dengan target produk segmen menengah-atas diuntungkan dengan orang-orang menengah-atas yang kembali berbelanja" imbuh Hariyanto.
Akan tetapi, salah satu gerai emiten di mal kalangan menengah-atas, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya masih memerlukan waktu untuk melakukan pengamatan lebih lanjut. Sebab, pembukaan kembali mal baru berlangsung sekitar satu minggu.
"Kami perlu lebih banyak waktu untuk observasi," jelas Sekretaris Perusahaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Helen Tanzil ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/6).
Di sisi lain, untuk mal dengan segmen menengah-bawah yang terjadi justru sebaliknya. Mirae Asset Sekuritas mengamati setidaknya ada 20% yang kembali mengunjungi mal. Adapun pengamatan ini dilakukan di City Plaza Jatinegara.
Diperkirakan, masyarakat menengah-bawah masih enggan menghabiskan dananya untuk barang-barang yang kurang penting. Mengingat, selama pademi Covid-19 ini terjadi kenaikan jumlah PHK dan adanya ketidakpastian kerja.
"Kami pikir, Ramayana dengan target pasar pendapatan menengah-bawah, bisa menjadi yang terdampak karena situasi itu," jelas Hariyanto lagi.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga berpendapat pembukaan kembali pusat perbelanjaan menjadi sentimen positif emiten-emiten ritel. Khususnya emiten-emiten dengan segmen produk menengah-atas, seperti MAPI. Pangsa pasar MAPI masih memiliki daya beli meskipun terpukul Covid-19. Sementara itu, RALS yang memiliki segmen pasar menengah ke bawah akan lebih terseret meskipun pusat perbelanjaan kembali dibuka
Baca Juga: Mal-mal dibuka, saham LPKR menguat
Mal yang kembali beroperasi tidak hanya menjadi sentimen positif bagi emiten ritel, tetapi juga menjadi dorongan bagi sektor properti.
"Properti karena mereka yang memiliki mal-mal tersebut " jelas Hans Kwee ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/6). Ia menjagokan saham-saham seperti PWON, SMRA, BSDE. Untuk segmen ritel, ia hanya menyarankan MAPI.
Di sisi lain, di tengah kondisi pembukaan ekonomi yang berlangsung secara bertahap. Mirase Asset Sekuritas menjagokan MAPI, PWON, BBRI, dan BBCA. Selain itu, mereka juga memilih sektor barang konsumen dan rumah sakit seperti INDF, GGRM, UNVR, dan MIKA sebagai top picks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News