Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Transaksi afiliasi tampaknya memenuhi pergerakan Grup Lippo tahun ini. Teranyar, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) resmi mencaplok Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang dari PT Bisma Pratama Karya. LPKR melakukan aksi tersebut melalui anak usahanya yang bermarkas di Singapura, yakni Bowspirit Capital Corporation Limited. Nah, Bowspirit berperan sebagai induk First Real Estate Investment Trust (REIT) yang mencaplok Siloam Sriwijaya.
"Kami senang mengumumkan penyelesaian akusisi Siloam Sriwijaya. Dengan ini, portfolio First REIT semakin membesar dan memiliki 16 properti di Indonesia, Singapura, dan Korea Selatan," sebut CEO Bowspirit Capital Corporation Limited Ronnie Tan Keh Poo, dalam keterbukaan informasi SGX, Senin, (29/12).
Aksi pengambilan Siloam Sriwijaya itu bernilai S$ 40 juta atau sekitar Rp 375,65 miliar. Sebagai sumber pendanaannya, First REIT mengandalkan pinjaman perbankan sebesar S$ 33,16 juta. Lalu S$ 6 juta sisanya bersumber dari penerbitan 4,8 juta unit baru First REIT di harga S$ 1,24. Ini merupakan volume rata-rata harga tertimbang unit First REIT dalam 10 hari per 26 Desember.
Terkait consideration unit ini, Ronnie mengaku bahwa Bisma Pratama Karya telah setuju untuk melepaskan haknya berpartisipasi dalam distribusi seluruh pendapatan yang masih harus dibayar oleh First REIT pada periode penerbitannya sampai 31 Maret 2015. Dus, consideration unit ini dapat dimasukkan dalam pendapatan First REIT terhitung 1 April.
Consideration unit ini akan meluncur 5 Januari 2015 dan akan terdaftar dalam saham sementara yang terpisah dengan saham First REIT yang telah ada. Perdagangan saham sementara ini akan dilakukan sampai cum-distribution yang berakhir di 31 Maret 2015. Barulah setelah itu, saham sementara First REIT dapat diperdagangkan di papan utama SGX-ST.
Sekedar informasi bahwa sebelumya, LPKR melakukan pelepasan salah satu asetnya Lippo Mall Kemang. LPKR menjual aset tersebut ke afiliasinya di Singapura yakni Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT). Transaksi itu bernilai Rp 3,6 triliun.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Reza Priyambada menilai transaksi afiliasi ini bertujuan mensinergikan anak usah Grup Lippo. Nantinya, ini pun dapat mendongkrak kinerja anak usaha LPKR di Singapura.
Lalu di sisi lain, ia menilai adanya kemungkinan First REIT harus melakukan pembayaran Siloam Sriwijaya. Dengan ini, anak usaha LPKR lain yakni PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) bisa memutar lagi uang yang diperoleh untuk biaya investasi rumah sakit baru. Menurut Reza, pendanaan antar anak usaha ini terbilang cepat.
Reza melihat bahwa bisnis rumah sakit LPKR cukup mendominasi dibanding pemasukan dari bisnis properti. Ia memprediksi, kinerja LPKR minimal tumbuh 10% sampai 15% tahun depan. Ia pun merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.200 dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News