kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lirik reksadana campuran agresif dari Schroders


Rabu, 06 September 2017 / 22:59 WIB
Lirik reksadana campuran agresif dari Schroders


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Memiliki instrumen investasi berupa reksadana campuran, nampaknya saat ini merupakan waktu yang tepat. Reksadana yang memiliki aset di saham dan obligasi ini tercatat Infovesta Utama secara rata-rata memiliki kinerja kedua terbaik sebebsar 6,50% per Agustus 2017.

Salah satu produk reksadana campuran yang memiliki kinerja diatas indeks rata-rata reksadana campuran, datang dari PT Schorder Investment Management Indonesia. Produk tersebut bertajuk Schroder Dynamic Balanced Fund. Secara year-to-date (ytd) per 3 September 2017 reksadana campuran tersebut berhasil membukukan kinerja 9,3%. Sementara, indeks reksadana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balance Fund Index di periode yang sama berkinerja 6,5%.

Berdasarkan data Fund Fact Sheet Juli 2017 isi portofolio reksadana campuran ini terdiri dari 55,94% di saham, 28,15% di obligasi, dan 15,91% di pasar uang.

Teddy Oetomo, Head of Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia mengatakan, reksadana ini menerapkan strategi pemilihan saham dengan cara bottom up dan high conviction. "Kami lebih mencari kesempatan di saham yang conviction-nya tinggi, penempatan saham lebih agresif," kata Teddy, Senin (28/8).

Schroders memang lebih banyak menaruh investasi pada obligasi pemerintah dibanding obligasi korporasi. Alasannya, karena obligasi pemerintah memiliki likuiditas yang lebih tinggi dimiliki obligasi pemerintah dibanding obligasi korporasi.

Teddy mengatakan total dana kelolaan reksadana ini mecapai Rp 48 miliar. Hingga akhir tahun Teddy mengaku tidak ada target dana kelolaan khusus yang harus dicapai."Kami bikin reksadana ini karena melihat kebutuhan dari masyarakat saja untuk adanya reksadana yang lebih dinamis penempatannya," kata Teddy.

Edbert Suryajaya, Head of Research & Consulting Services Infovesta Utama mengatakan produk reksadana ini cukup unik karena besar pada alokasi aset di saham, sementara komposisi investasi di obligasi pun cukup tinggi. "Hal ini berarti instrumen agresif dan konservatif porsinya hampir setengah-setengah,"kata Edbert.

Pada kondisi sekarang Edbert reksadana campuran lebih diuntungkan karena bisa bergerak lebih fleksibel memindahkan alokasi antara saham dan obligasi. Hingga akhir tahun rata-rata return reksadana campuran Edbert perkirakan bisa mencapai 9%-10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×