Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Jika dirinci, pendapatan dari segmen layanan kesehatan berkontribusi Rp 3,02 triliun, naik 14,05% secara tahunan. Lalu, segmen perumahan, tanah, pengelolaan perumahan hingga kuburan menyumbang Rp 1,29 triliun, naik 49,7% secara tahunan.
Namun, LPKR mencatatkan rugi Rp 179,12 miliar pada kuartal I 2024. Hal ini akibat penurunan penghasilan lainnya ke Rp 9,40 miliar di kuartal I 2024, turun drastis dari Rp 1,37 triliun di kuartal I 2023.
Sementara, SILO mencatatkan pendapatan Rp 3,02 triliun di kuartal I 2024, naik dari Rp 2,65 triliun di periode yang sama tahun lalu. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal I 2024 sebesar Rp 13,67 miliar, turun dari Rp 249,6 miliar pada kuartal I 2023.
Baca Juga: Rumah Tapak Mendominasi Marketing Sales Lippo Karawaci (LPKR) di Kuartal I-2024
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham LPKR berada di level support Rp 85 per saham dan resistance Rp 93 per saham. Herditya pun merekomendasikan trading buy untuk LPKR dengan target harga Rp 97 - Rp 102 per saham.
Sementara, pergerakan saham SILO berada di level support Rp 2.460 per saham dan resistance Rp 2.680 per saham. Herditya masih memberikan rekomendasi wait and see untuk SILO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News