Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berencana menjual dan mengalihkan properti berupa bidang tanah seluas 6.096 meter persegi dengan rencana transaksi senilai Rp 279,88 miliar kepada pihak terafiliasi PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Corporate Secretary Siloam International Hospitals, Ratih Hadiwinoto mengatakan, pada 12 Februari 2024, Siloam International Hospitals dan Lippo Karawaci melakukan transaksi afiliasi, berupa perjanjian pengikatan jual beli bersyarat (PPJB).
"Total nilai keseluruhan rencana transaksi itu senilai Rp 279,88 miliar (tidak termasuk PPN)," kata Ratih dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (15/2).
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Jual Tanah ke RS Siloam International (SILO)
Nilai keseluruhan rencana transaksi ini adalah lebih rendah dari 20% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan terakhir Siloam, sehingga transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK No.17/2020.
"Rencana transaksi ini akan membawa dampak positif bagi Siloam International Hospitals dan sejalan dengan rencana ekspansi bisnis perseroan," tuturnya.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Bryan Soetopo menilai, transaksi ini akan memberikan dampak positif bagi LPKR untuk memperkuat neraca dan meningkatkan arus kasnya.
"Divestasi lahan kepada SILO ini juga memberikan dampak positif bagi SILO untuk terus beroperasi dan terus memperluas jaringan rumah sakitnya," kata Bryan kepada Kontan.co.id, Jumat (16/2).
Menurutnya, hal ini sejalan dengan ekspansi bisnis yang dilakukan SILO, bahwa perseroan akan terus fokus dalam meningkatkan dan mempertahankan layanan kesehatan. Bryan meyakini, Siloam International Hospitals akan memperoleh berkah dari investasi yang perseroan lakukan.
Selain itu, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dalam quick count atau perhitungan sementara. Dalam visi misinya, pasangan Prabowo-Gibran mengatakan akan memperkuat sistem kesehatan di Indonesia, dengan menyediakan lebih banyak rumah sakit di luar pulau Jawa.
Lebih lanjut, pasangan Prabowo-Gibran juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan akan terus berinvestasi dalam pengembangan dokter profesional dan bersertifikat di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami percaya bahwa presiden Indonesia berikutnya harus meningkatkan infrastruktur layanan kesehatan dan sumber daya manusia dalam industri ini," kata Bryan.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo memiliki pendapat yang sama, ia mengatakan transaksi ini bisa berdampak positif bagi kinerja SILO ke depannya.
"Namun, kami cenderung melihat kinerja SILO masih berpotensi tumbuh baik secara top line maupun bottom line," kata Azis kepada Kontan.co.id, Jumat (16/2).
Azis merekomendasikan netral pada saham SILO dengan target harga Rp 2.500 per saham. Sementara Bryan merekomendasikan buy pada saham SILO dengan target harga Rp 3.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News