kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham Grup Bakrie berguguran, apa pemicunya?


Selasa, 21 Februari 2017 / 18:28 WIB
Saham Grup Bakrie berguguran, apa pemicunya?


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Saham-saham Grup Bakrie anjlok pada perdagangan Selasa (21/2). Lima saham Grup Bakrie, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi top losers terbesar pada perdagangan hari ini.

Saham BRMS yang sempat melambung kini turun hingga 34,65% ke level Rp 66 per saham. Kejatuhan yang sama dialami oleh ELTY yang kembali ke level gocap alias turun 31,51% dari perdagangan hari sebelumnya. Sementara saham BUMI kembali ke level Rp 380 atau turun 22,63%, menjadi penurunan terdalamnya sepanjang tahun ini.

Saham-saham Grup Bakrie ini ditransaksikan dengan volume dan nilai yang cukup besar. BUMI bahkan menjadi penggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini yang turun 0,34% ke level 53.40,99. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 11 triliun, BUMI memberi kontribusi 2,9 poin terhadap penurunan IHSG hari ini.

Setelah anak usaha Grup Bakrie lainnya, PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) mendapatkan restu penggabungan nilai nominal saham alias reverse stock, saham UNSP sudah direspons negatif. Apalagi, rencana ini juga diikuti oleh PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang juga akan reverse stock dengan rasio 8:1. Saham ENRG dan UNSP sudah lebih dulu kembali ke level terendahnya Rp 50 per saham.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, pasar memang terlihat menunggu langkah selanjutnya dari Grup Bakrie, terutama BUMI dengan rencana rights issue di harga yang tinggi.

"Di sisi lain, rights issue ini berdekatan dengan rencana reverse stock dari UNSP. Jadi pasar belum melihat hasil dari BUMI, tetapi sudah ada aksi korporasi lainnya. Sehingga, pasar khawatir grup ini akan kembali melakukan akrobat yang membuat saham kembali turun," ujar Reza.

Reza masih merekomendasikan investor untuk berhati-hati dan mencermati kembali saham-saham tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×