kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Liga Saham Big Cap Kamis (19/12): Hanya berkutat di Saham BMRI, HMSP dan TPIA


Jumat, 20 Desember 2019 / 06:46 WIB
Liga Saham Big Cap Kamis (19/12): Hanya berkutat di Saham BMRI, HMSP dan TPIA
ILUSTRASI. Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019). Pada perdagangan saham Kamis (19/12), hanya tiga saham dari 13 saham peserta Liga Saham Big Cap yang naik.


Reporter: Barly Haliem, Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tensi permainan di Liga Saham Big Cap tampak kendor memasuki akhir pekan. Pada perdagangan saham Kamis (19/12), hanya tiga saham dari 13 saham peserta Liga Saham Big Cap yang naik.

Satu saham berakhir tetap, sementara sembilan saham yang lain berakhir turun pada penutupan bursa saham kemarin. Hasil lengkap Liga Saham Big Cap periode Kamis (19/12), bisa Anda simak dalam tabel berikut ini:

Hasil Liga Saham Big Cap, Kamis (19/12)
Kode Harga* Perubahan Nilai** Dana Asing**
BMRI 7.600 1,00% 425,73 137,23
HMSP 2.080 0,48% 63,87 23,76
TPIA 10.000 0,25% 50,5 4,09
BBNI 7.825 0,00% 150,75 7,66
CPIN 6.750 -0,37% 30,9 -19,1
GGRM 52.125 -0,52% 37,45 -10,62
UNVR 40.700 -0,55% 120,35 -32,42
ICBP 11.425 -0,65% 44,53 10,79
ASII 6.850 -0,72% 117,88 -42,63
BRPT 1.465 -1,01% 98,34 -16,47
BBRI 4.350 -1,14% 408,63 78,17
TLKM 3.900 -2,26% 500,09 -135,72
BBCA 33.000 -2,29% 491,53 -21,3

 *Rp per saham, **Rp miliar
Sumber: RTI dan Riset KONTAN

Investor saham rupanya mulai merealisasikan keuntungan dari saham-saham big cap yang naik tinggi dalam sepekan terakhir. Utamanya para investor asing yang menikmati keuntungan dari saham-saham pemilik nilai kapitalisasi pasar (market cap) di atas Rp 100 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kemarin, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) pada enam peserta Liga Saham Big Cap. Sementara di tujuh saham lainnya, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell). Jika digabungkan, asing mencatatkan net sell sekitar Rp 16 miliar dari 13 saham emiten peserta Liga Saham Big Cap.

Baca Juga: Reli IHSG terhenti, IHSG diprediksi melemah lagi Jumat (20/12)

Nah, dari tiga saham yang naik, giliran saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) unjuk gigi. Saham BMRI tercatat memimpin kenaikan, setelah mencetak poin tambahan 75 atau 1% menjadi Rp 7.600 per saham.

Total nilai transaksi saham BMRI sekitar Rp 425,73 miliar. Asing mencatatkan pembelian bersih di saham BMRI  sekitar Rp 137,23 miliar.

Berdasarkan pada indikator teknikal, Chris Apriliony, analis Jasa Utama Capital Sekuritas, menilai saham BMRI berpeluang menguat pada perdagangan  hari ini. Menurut dia, indikator MACD yang lebih besar dari 0 dan masih pada area buy membuka peluang kenaikan harga saham BMRI.

Indikator stochastic dan RSI masih menunjukkan tanda-tanda menguat, meskipun telah berada di area overbought. Oleh karena itu, Chris merekomendasikan buy saham BMRI.

Hitungan dia, level support saham BMRI berada di harga Rp 7.350 per saham. Sementara level resistance saham BMRI di posisi Rp 7.750 per saham.

Setelah BMRI, saham HM Sampoerna Tbk (HMSP) berada di runner up pencetak kenaikan saham di Liga Saham Big Cap. Saham HMSP 0,48% menjadi Rp 2.080 per saham.

Baca Juga: Asing catat penjualan bersih Rp 261 miliar, IHSG turun 0,59% ke 6.249, Kamis (19/12)

Nilai transaksi saham HMSP sekitar Rp 63,87 miliar. Sementara investor asing mencatatkan net buy sekitar Rp 23,76 miliar.

Belum ada isu spesifik berkaitan dengan saham HMSP maupun saham emiten rokok secara keseluruhan. Sentimen bagi saham emiten rokok masih berkutat pada persoalan rencana kenaikan cukai rokok sekitar 23% pada tahun depan.

Kejutan hanya dari rekor baru TPIA

Nyaris tiada kejutan berarti pada laga saham kemarin. Untunglah, harga saham TPIA mencatatkan rekor tertinggi baru. Ini menjadi kejutan kecil pada perdagangan saham kemarin.

Pada penutupan bursa saham kemarin, harga saham TPIA naik 25 poin atau 0,25% menjadi Rp 10.000 per saham. Ini adalah rekor harga penutupan tertinggi TPIA.

Bahkan harga saham TPIA sempat menyentuh Rp 10.075 per saham pada perdagangan saham kemarin. Torehan ini menjadi rekor tertinggi saham TPIA sepanjang berlaga di bursa saham.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Bakal Ditekan Dua Sentimen

Oh iya, sebenarnya yang paling ditunggu-tunggu pada laga kemarin adalah perebutan posisi ke 10 daftar saham dengan market cap terbesar di bursa saham Indonesia. Persaingan ini melibatkan saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dengan saham Barito Pacific Tbk (BRPT).

Setelah  menggapai rekor harga baru pada perdagangan saham Rabu (18/12), selisih market cap saham ICBP dengan BRPT hanya terpaut Rp 2,37 triliun. Dengan asumsi harga saham ICBP tak berubah, saham BRPT hanya membutuhkan kenaikan sekitar 1,8% dari harga penutupan kemarin untuk menyusul market cap ICBP.

Namun rupanya saham ICBP dan saham BRPT sama-sama turun pada perdagangan saham kemarin. Alhasil, sampai penutupan bursa saham kemarin, saham ICBP masih mampu bertahan di urutan ke-10  daftar emiten bursa saham lokal dengan market cap terbesar.

Selisih market cap saham ICBP dengan BRPT tetap Rp 2,37 triliun. Alhasil, aksi susul menyusul kedua saham tersebut masih mungkin terjadi.  

Secara umum pula, posisi peringkat market cap di Liga Saham Big Cap belum berubah. Kendati turun 2,29% pada perdagangan saham kemarin, posisi saham BBCA masih kokoh di puncak klasemen.

Selisih nilai kapitalisasi pasar saham BBCA pun  makin jauh dibanding dengan market cap saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang berada di posisi runner up Liga Saham Big Cap.

Baca Juga: Wall Street melanjutkan rekor, komentar Menkeu AS jadi pendorongnya

Skor berdasarkan  hasil laga Liga Saham Big Cap Kamis (19/12) bisa Anda simak di table berikut ini lengkap dengan rasio price to earning (PER) dan rasio price to book value (PBV):

Peringkat Market Cap Liga Saham Big Cap, Kamis (19/12)
Kode Market Cap* PER (x) PBV (x)
BBCA 813,62 29,18 4,85
BBRI 536,55 16,23 2,72
TLKM 386,34 17,57 3,88
BMRI 354,67 13,13 1,8
UNVR 310,54 42,26 45,07
ASII 277,31 13,1 1,94
HMSP 241,94 17,78 7,56
TPIA 178,34 192,31 7,12
BBNI 145,93 9,14 1,23
ICBP 133,24 25,73 5,56
BRPT 130,41 84,23 0,67
CPIN 110,69 32,3 5,53
GGRM 100,29 10,39 2,12

 *Rp triliun
Sumber: RTI dan Riset KONTAN

Proyeksi bursa saham hari ini

Nah, penurunan mayoritas harga saham peserta Liga Saham Big Cap berandil besar menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin, IHSG turun sebesar 0,59% menjadi 6.249,93, sekaligus mengakhiri rally IHSG yang sudah berlangsung selama empat hari.

Volume dan nilai transaksi saham cenderung turun pada perdagangan saham kemarin dibandingkan dengan perdagangan saham sehari sebelumnya. Sepanjang perdagangan saham kemarin, volume transaksi saham melibatkan sekitar 17,09 miliar unit saham, dengan total nilai transaksi  sekitar Rp 7,98 triliun.

Investor asing mencatatkan net sell Rp 261,94 miliar. Ini adalah net sell untuk pertama kali dalam lima hari terakhir perdagangan saham di BEI.

Baca Juga: Suspensi 7 produk reksadana milik MNC, OJK didesak buka portofolio ke investor

Pada perdagangan saham kemarin, indeks saham melemah akibat penurunan harga saham-saham telekomunikasi serta terkoreksinya harga crude palm oil (CPO). Padahal, sejak bulan lalu, harga CPO sudah melonjak tinggi. Hasil keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan bunga di level 5% juga belum bisa menahan aksi jual di bursa.

Hari ini,  sejumlah analis memproyeksikan pasar saham hari ini akan melanjutkan penurunannya. Dari sembilan analis saham yang disurvei KONTAN, hanya tiga yang memproyeksikan IHSG naik hari ini. Adapun enam analis lain memproyeksikan IHSG turun hari ini.

Berdasarkan survei tersebut, median support IHSG berada di level 6.210. Adapun level resistance indek saham acuan ini berada di angka 6.284 untuk perdagangan saham hari.

Chris menyatakan, ada dua sentimen yang akan menekan IHSG hari ini. Pertama, proses pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kedua, suspensi tujuh reksadana yang dikelola oleh MNC Asset Management.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG cenderung tertekan hari ini. Dari sisi teknikal, dia melihat IHSG sudah berada di area jenuh beli.

Proyeksi Lanjar, IHSG akan bergerak antara kisaran support 6.200 dan resistance 6.268. Sementara perkiraan Chris, indeks akan bergerak di rentang 6.200-6.260.

Ihwal sentimen pemakzulan Trump, pasar saham Amerika Serikat justru naik sehari setelah pemakzulan Trump oleh DPR AS. Hingga dinihari, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,36% menjadi 28.341,41.

Dengan kata lain, sentimen kenaikan bursa saham di AS bisa menjadi sentimen positif dan pendorong kenaikan IHSG lagi. Apalagi sentimen positif keputusan BI yang tidak mengubah suku bunga acuan serta tren penguatan rupiah, belum tecermin pada perdagangan saham kemarin. Berbagai sentimen itu bisa menaikkan IHSG pada perdagangans saham hari ini.

Nah, untuk pilihan saham pada perdagangan saham hari ini, selain saham BMRI yang dijagokan Chris, saham telekomunikasi juga bisa dilirik. William Surya Wijaya, analis Indosurya Bersinar Sekuritas, menyatakan, berdasarkan indikator teknikal, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menarik dicermati pada perdagangan saham hari ini.

Menurut dia, candlestick harga TLKM sedang menguji low band. Indikator Relative Strength Index (RSI) memang masih menunjukkan tekanan pada saham TLKM. Namun, indikator moving average convergence divergence (MACD) bergerak mendatar.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Kombinasi Eksternal dan Internal

Berdasarkan formula sejumlah indikator tersebut, William merekomendasikan buy on weakness saham TLKM. Hitungan dia, level support harga saham TLKM adalah Rp 3.820 per saham. Sementara level resistance saham TLKM di posisi Rp 4.070 per saham.

Demikian ulasan hasil laga Liga Saham Big Cap terbaru serta proyeksi perdagangan saham pada hari ini. Nantikan terus ulasan-ulasan seru seputar Liga Saham Big Cap hanya di kontan.co.id.

Salam Liga Saham, semoga Anda senantiasa cuan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×