kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lelang SUN semarak berkat rating S&P


Selasa, 23 Mei 2017 / 19:09 WIB
Lelang SUN semarak berkat rating S&P


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pemerintah pada Selasa (23/5) berjalan semarak. Padahal, pada lelang SUN pekan sebelumnya pada 9 Mei, penawaran yang masuk di bawah target indikatif pemerintah.

Katalis pendukungnya tak lain berkait lembaga pemeringkat utang Internasional Standard & Poor’s (S&P) yang menghadiahkan rating surat utang dalam negeri ke level investment grade pada 19 Mei lalu.

Asal tahu saja, pada lelang kali ini pemerintah mematok target indikatif sebesar Rp 12 triliun degan target maksimal dipatok sebesar Rp 18 triliun. Dalam lelang hari ini, penawaran yang masuk mencapai Rp 43,87 triliun dengan nominal yang dimenangkan pemerintah senilai Rp 14 triliun.

Sementara, lelang sebelumnya penawaran yang masuk hanya mencapai Rp 24,19 triliun dengan nominal yang dimenangkan pemerintah masih di bawah target indikatif senilai Rp 14 triliun.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, wajar jika lelang kali ini kelebihan penawaran. Penyokong utama lelang yang berjalan ramai tersebut tak lain berkat rating yang disematkan oleh S&P. "Dari sisi demand cukup bagus sehingga lelang kali ini lebih tinggi ketimbang lelang sebelumnya," kata dia.

Lalu, selain nominal yang masuk kelebihan penawaran, tenor panjang menjadi minat investor terbesar dalam lelang penutup bulan Mei 2017. Artinya, hal tersebut mengindikasikan kepercayaan investor terhadap surat utang bertenor panjang. Sebab, jika dilihat historis lelang sebelumnya, tenor-tenor panjang berseri SPN yang banyak menarik minat investor.

Made mencontohkan, SUN tenor panjang seperti FR0074 dan FR0072 jumlah nominal yang dimenangkan pemerintah terlihat cukup besar. "Yield yang masuk pun masih sesuai dengan target pemerintah sehingga memutuskan untuk memenangkan nominal di atas target indikatif," papar Made.

Ada lima seri obigasi negara yang ditawarkan pemerintah. Pertama, SPN03170825. Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 3,25 triliun dari surat utang ini, dengan yield rata-rata tertimbang 4,96% dan imbalan diskonto. Efek tersebut akan jatuh tempo 25 Agustus 2017.

Kedua, pemerintah memenangkan Rp 1,6 triliun dari SPN12180201, dengan yield rata-rata tertimbang 5,61% dan imbalan diskonto. Seri ini jatuh tempo 1 Februari 2018.

Ketiga, seri FR0059. Pemerintah menerima penawaran sebesar Rp 2,1 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 6,92% dan kupon 7%. Keempat, seri FR0074, jumlah penawaran yang dimenangkan pemerintah mencapai Rp 3,1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,35% dan kupon 7,5% yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2032.

Kelima, seri FR0072. Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 3,95 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,58% dan kupon 8,25% yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2036.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×