Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah lembaga pemeringkat utang Internasional Standard & Poor's (S&P) menghadiahkan rating surat utang Indonesia ke level investment grade, harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Jumat (19/5) menguat. Alhasil, imbal hasil SUN pada perdagangan akhir pekan lalu bisa ditekan.
Misalnya saja, Imbal hasil SUN seri acuan ditutup bervariasi dengan kenaikan imbal hasil sebesar 2,5 basis poin (bps) di level 7,82% untuk tenor 20 tahun. Lalu, mengalami kenaikan 3 bps di level 7,58% untuk tenor 15 tahun.
Sedangkan untuk tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 3,5 bps di level 6,70% dan penurunan sebesar 3 bps di level 7,01% untuk tenor 10 tahun.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, selain kenaikan rating harga SUN Jumat bisa terangkat lantaran dipengaruhi faktor nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan di tengah melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.
"Kenaikan rating dari S&P cukup berdampak positif pada perdagangan SUN jumat lalu," terangnya.
Sehingga, Made memperkirakan perdagangan SUN hari ini (22/5) masih akan bergerak bervariasi dengan peluang untuk mengalami kenaikan harga.
Untuk itu, investor disarankan untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder.
"Investor sebaiknya melakukan strategi trading ataupun hold dengan peluang adanya kenaikan harga yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aksi ambil untung," ucap dia
Adapun seri SUN yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0066, FR0069, FR0036, FR0038, FR0048, FR0031, dan FR0034 untuk tenor pendek dan FR0068, FR0072, FR0045, FR0050, FR0057, FR0062, dan FR0067 untuk tenor panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News