kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lelang sukuk sepi, ini faktor penyebabnya


Selasa, 20 September 2016 / 20:03 WIB
Lelang sukuk sepi, ini faktor penyebabnya


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (20/9) kurang ramai. Investor tengah menantikan berbagai hasil rapat kebijakan bank-bank sentral global yang berlangsung pekan ini.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, total penawaran yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp 9,9 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sesuai target indikatif yakni Rp 4 triliun.

Sebagai pembanding, pada lelang sukuk negara dua pekan sebelumnya yakni 6 September 2016, pemerintah memenangkan lelang Rp 6 triliun dari jumlah penawaran Rp 13,44 triliun.

Ada lima seri sukuk pemerintah yang ditawarkan dalam lelang tersebut. Pertama, SPNS21032017 yang diserap Rp 1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,87% dan imbalan diskonto. Instrumen tersebut meraih penawaran Rp 2,01 triliun dengan yield tertinggi 7% dan yield terendah 5,81%. Efek ini tenggat waktunya 21 Maret 2017.

Kedua, PBS009 yang dimenangkan Rp 690 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 6,38% dan imbalan 7,75%. Sukuk tersebut mengoleksi penawaran Rp 4,42 triliun dengan yield tertinggi 6,81% dan yield terendah 6,37%. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 25 Januari 2018.

Ketiga, PBS006 yang diserap Rp 920 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 6,81% dan imbalan 8,25%. Surat utang tersebut meraup penawaran Rp 1,46 triliun dengan yield tertinggi 6,96% dan yield terendah 6,62%. Seri ini bakal kedaluwarsa pada 15 September 2020.

Keempat, PBS011 yang dimenangkan Rp 990 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,21% dan imbalan 8,75%. Instrumen tersebut mencetak penawaran Rp 1,05 triliun dengan yield tertinggi 8,15% dan yield terendah 7%. Efek ini tenggat waktunya 15 Agustus 2023.

Kelima, PBS012 yang diserap Rp 400 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,54% dan imbalan 8,87%. Sukuk tersebut menghimpun penawaran Rp 941 miliar dengan yield tertinggi 7,78% dan yield terendah 7,5%. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 15 November 2031.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×