kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lelang sukuk oversubscribes 5,5 kali lipat


Selasa, 10 Februari 2015 / 19:02 WIB
Lelang sukuk oversubscribes 5,5 kali lipat
ILUSTRASI. PT Indonesia Battery Corporation (IBC) akan memproduksi 45 Giga Watt Hour (GWH) baterai kendaraan listrik pada tahun 2034.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Penawaran lelang sukuk pada Selasa (10/2) mencapai Rp 11,61 triliun atau oversubscribes 5,5 kali lipat dari target indikatif. Dari nominal tersebut penawaran paling banyak adalah seri PBS008 yang bertenor 1,5 tahun dengan nominal Rp 4,5 triliun. Setelah itu SPN-S11082015 yang jatuh tempo 6 bulan dengan penawaran sebesar Rp 4 triliun.

Dari seri PBS008, pemerintah hanya menyerap Rp 850 miliar atau setara 18,85% dari total penawaran yang masuk. Sedangkan pada seri SPN-S11082015 pemerintah juga hanya menyerap 12,47% atau Rp 500 miliar.Alokasi penyerapan banyak dialihkan ke seri PBS006 yang bertenor 5 tahun. Seri ini mendapat penawaran Rp 1,37 triliun. Dari situ pemerintah menyerap hingga 70,18% atau sebesar Rp 965 miliar.

Dalam lelang sukuk Selasa kemarin, total yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp 2,315 triliun, naik 5,47% dari realisasi yang dimenangkan pemerintah pada lelang sukuk sebelumnya. Demikian, total nilai emisi sukuk yang telah diterbitkan pemerintah sepanjang 2015 ini menjadi Rp 11,38 triliun. Artinya penerbitan sukuk sepanjang 2015 ini telah memenuhi 14,2% dari target penerbitan sukuk negara yang sekitar Rp 80 triliun. 

Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar mengatakan investor memburu sukuk tenor pendek dengan pertimbangan meminimalisir resiko likuiditas di pasar sekunder. “Sehingga kalau pun mereka pegang hingga jatuh tempo juga tidak masalah karena tenor pendek,” ujar Kumar.

Ia menambahkan sukuk tenor panjang baru diburu investor jika hanya pemerintah memperbesar nilai emisi sukuk tenor panjang. Sehingga ketersedian surat utang syariah ini cukup melimpah hingga investor tak lagi khawatir dengan tingkat likuiditas yang minim.

Kumar menduga mayoritas penyerapan di PBS006 lantaran yield yang diminta investor cukup rendah sehingga dapat menekan cost of fund pemerintah. “Yield rata-rata tertimbang PBS006 yang sebesar 7,26% cukup rendah dibanding permintaah investor pada seri ini di lelang sukuk sebelumnya. Sehingga ini menguntungkan pemerintah,” ungkapnya.

Pemerintah tidak memenangkan seri PBS007 yang mendapat penawaran Rp 1,72 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×