Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara Selasa (26/1), pemerintah menghimpun penawaran sebanyak Rp 13,64 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada lima seri sukuk yang ditawarkan pemerintah dalam lelang kali ini.
Pertama, seri SPN-S 13072016 yang diserap Rp 1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,83% dan imbalan diskonto. Instrumen tersebut meraup penawaran Rp 4,29 triliun dengan yield terendah 6,75% dan yield tertinggi 8,03%. Seri ini bakal jatuh tempo pada 13 Juli 2016.
Kedua, seri PBS006 yang dimenangkan sebanyak Rp 1,01 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,53% dan kupon 8,25%. Seri ini mencetak penawaran Rp 2,54 triliun dengan yield terendah 8,4% dan yield tertinggi 8,9%. Instrumen tersebut akan kadaluarsa pada 15 September 2020.
Ketiga, seri PBS009 yang diserap sebesar Rp 1,21 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,44% dan kupon 7,75%. Instrumen tersebut memperoleh penawaran Rp 4,23 triliun dengan yield terendah 8,4% dan yield tertinggi 9,4%. Seri ini tenggat waktunya 25 Januari 2018.
Keempat, seri PBS011 yang dimenangkan sekitar Rp 615 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,83% dan kupon 8,75%. Seri ini meraup penawaran Rp 2,22 triliun dengan yield terendah 8,62% dan yield tertinggi 9,68%. Instrumen tersebut akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023.
Kelima, seri PBS012 yang diserap sekitar Rp 220 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 9,03% dan kupon 8,87%. Jumlah penawaran yang masuk untuk instrumen ini mencapai Rp 345 miliar dengan yield terendah 8,81% dan yield tertinggi 9,28%. Seri tersebut tenggat waktunya 15 November 2031.
Total dana yang diserap dari lelang sukuk kali ini mencapai Rp 4,05 triliun atau di atas target indikatif yang dipatok Rp 4 triliun. Setelmen berlangsung pada 28 Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News