Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah berencana melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (12/1).
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada lima seri sukuk negara yang ditawarkan pada lelang sukuk perdana di tahun 2016 tersebut.
Pertama, seri SPN-S 13072016 dengan imbalan diskonto yang bakal jatuh tempo pada 13 Juli 2016. Instrumen ini beraset dasar Barang Milik Negara berupa tanah dan bangunan.
Terdapat pula empat seri sukuk negara berbasis proyek alias Project Based Sukuk (PBS) yang beraset dasar proyek atau kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016.
Di antaranya, PBS006 dengan imbalan 8,25% yang kadaluarsa pada 15 September 2020, PBS009 dengan imbalan 7,75% yang tenggat waktunya 25 Januari 2018.
Serta PBS011 dengan kupon tetap yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 dan PBS012 dengan bunga tetap yang bakal kadaluarsa pada 15 November 2030.
Berdasarkan situasi pasar obligasi pemerintah jelang pelaksanaan lelang, Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menduga, pemerintah akan memenangkan imbal hasil sebesar 7,46% hingga 7,56% untuk seri SPN-S 13072016.
Kemudian imbal hasil yang dimenangkan untuk seri PBS006 diproyeksikan bakal berkisar 8,93% - 9,03% dan untuk PBS009 sekitar 8,71% - 8,81%.
“Kami perkirakan tingkat imbal hasil yang dimenangkan pada lelang hari ini untuk seri PBS011 berkisar antara 9% - 9,09% dan seri PBS012 berkisar 9,15% dan 9,25%,” jelasnya.
Pemerintah mematok target indikatif Rp 4 triliun. Dana lelang tersebut ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Setelmen bakal berlangsung pada 14 Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News