Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah terbang tinggi ke puncak tertinggi sejak 10 bulan terakhir, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menelan koreksi tipis.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/6) pukul 18.05 WIB harga minyak WTI terkikis 0,78% ke level US$ 50,82 per barel dibanding hari sebelumnya.
“Tidak ada faktor yang secara langsung memberikan katalis negatif bagi harga secara fundamental hanya karena antisipasi dan penguatan USD sementara dan aksi teknikal yang menurunkan harga saat ini,” kata Michael Poulsen, Analyst Global Risk Management Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/6).
Dukungan bagi harga memang datang dari kebakaran baru yang terjadi di Kanada dan aksi demo yang terjadi di Nigeria masih berlanjut. Terbaru memang kilang minyak Cenovus Energy Inc dan Canadian Natural Resources Ltd yang terbakar dan harus memberhentikan produksi untuk sementara waktu.
Menurut dugaan EIA kebakaran yang terus menyerang Kanada akan mengganggu pasokan sekitar 400.000 barel per hari sepanjang bulan Juni 2016 ini. Sementara demo di Nigeria mengurangi produksi hingga 160.000 barel per hari atau sekitar 10% menjadi 1,45 juta barel per hari di Mei 2016 lalu.
Energy Aspects memprediksi ini bisa membuat harga minyak WTI terbang ke level US$70 per barel hingga akhir tahun 2016. Sehingga diprediksi koreksi harga minyak WTI ini hanya akan bertahan sementara dengan tren yang tetap bullish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Harga minyak bisa melicinkan laju IHSG
Harga minyak mendidih ke US$ 50
