Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencetak kinerja mengesankan baik dari segi pendapatan maupun laba bersih hingga kuartal III-2024.
Melansir laporan keuangannya Rabu (18/12), MBMA mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 18,46 juta hingga kuartal III-2024 atau melesat 2.672% secara tahunan (yoy) bila dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 677.000.
Dari segi top line, MBMA meraih pendapatan usaha sebesar US$ 1,37 miliar, melonjak 57,89% dari episode yang sama tahun lalu sebesar US$ 873 juta.
Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Cetak Pendapatan US$ 1,66 Miliar per Kuartal III-2024
Corporate Secretary PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Deny Greviartana Wijaya menjelaskan pendorong lonjakan kinerja tersebut adalah kenaikan produksi limonit dari tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) serta produksi nickel pig iron (NPI) dan high-grade nickel matte (HGNM).
Deny menerangkan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, tambang SCM memproduksi limonit sebesar 6,7 juta wet metric tonnes (WMT), 176% lebih tinggi dari produksi 9 bulan pertama 2023.
Pada periode yang sama, SCM memproduksi 1,9 juta WMT saprolit, atau 113% lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Selain itu, smelter RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) menghasilkan 63.338 ton nikel dalam NPI, sedangkan pabrik nickel matte memproduksi 38.422 ton nikel dalam HGNM.
Baca Juga: Grup Merdeka Ungkap Prospek Kinerja MDKA dan MBMA Beserta Proyek Ekspansinya
“Pada kuartal III/2024, seiring dengan upaya optimalisasi dan mobilisasi kontraktor tambang baru, volume produksi bijih limonit dan saprolit melonjak sebesar 130% dan 360% di bandingkan kuartal II/2024," kata Deny dalam keterangan resminya yang diterima Kontan, Rabu (18/12).
Hal ini menetapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan volume produksi signifikan di 2025 untuk memenuhi kebutuhan operasi RKEF dan HPAL perusahaan.
Sebagai informasi, Proyek Acid, Iron, Metals (AIM) serta pabrik HPAL (High Pressure Acid Leach) telah dalam tahap commissioning dan siap untuk berproduksi penuh di 2025.
"Berlandaskan portfoilio aset dengan biaya rendah dan berkualitas tinggi dikombinasikan dengan permodalan yang kuat, MBMA kini pada posisi kuat untuk menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham, didukung prospek pertumbuhan jangka panjang yang kuat,” papar Deny.
Selain kenaikan produksi dan penjualan, kinerja positif MBMA sepanjang 9 bulan pertama tahun ini juga didukung oleh upaya MBMA untuk menurunkan biaya produksi, meningkatkan infrastruktur pendukung, dan melakukan perawatan rutin smelter untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat keamanan operasional.
Sebagai contoh, cash cost tambang SCM dapat diturunkan dari US$ 7 per WMT pada kuartal kedua menjadi US$ 6 per WMT pada kuartal ketiga 2024.
Selain itu, sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, cash cost untuk NPI turun menjadi US$ 10.387 per ton dari US$ 12,775 per ton pada 9 bulan pertama 2023.
"Jika MBMA dapat memasok bijih saprolit untuk RKEF dari sumber internal dan pasokan energi daripembangkit listrik internal, maka biaya tunai NPI kami cukup jauh dibawah US$9.000 per ton," jelasnya.
Kemudian, HGNM mencatatkan cash cost sebesar US$13.310 per ton pada posisi bawah rentang target US$ 13.000 hingga US$ 15.000 untuk 2024.
“Saat ini, kami sedang menyelesaikan pembangunan haul road baru dari tambang SCM ke Indonesia Morowali Industrial Park," terangnya.
Deny meyakini target penjualan nikel 2024 akan tercapai, yaitu sebanyak 4–5 juta WMT saprolit dan 9,5–10,5 juta WMT limonit.
Produksi diperkirakan akan meningkat pada 2025 seiring dengan rencana commissioning fasilitas feed preparation plant (FPP) kedua yang ditargetkan pada pertengahan 2025.
Sementara itu, MBMA masih sesuai rencana dalam memenuhi target produksi smelter RKEF 2024 antara 80.000 hingga 85.000 ton nikel dalam NPI serta produksi nikel matte antara 50.000 hingga 55.000 ton nikel dalam HGNM.
“Capaian positif pada 9 bulan pertama tahun ini membuktikan komitmen Perusahaan untuk meningkatkan kinerja melalui efisiensi dan optimalisasi aset-aset kami yang terintegrasi secara vertikal," tutupnya.
Selanjutnya: Elnusa Torehkan Prestasi di Ajang Indonesia GCG & Corporate Secretary Awards 2024
Menarik Dibaca: Warna Keberuntungan Shio di Tahun 2025, Ini Warna Keberuntungan Shio Ular!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News