Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 11,3% hingga akhir September 2024, menjadi Rp 2,38 triliun untuk periode sembilan bulan pertama tahun ini. Hal ini terjadi meskipun pendapatan perusahaan meningkat selama periode tersebut.
Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, menjelaskan bahwa pencapaian laba CPIN berada di bawah estimasi mereka.
Penurunan laba ini disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional dan kerugian selisih kurs yang melonjak 774% secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun, pendapatan CPIN sebesar Rp 49,71 triliun masih sesuai dengan ekspektasi, naik 5,5% yoy.
Pada kuartal ketiga, segmen broiler dan DOC memberikan kontribusi yang baik. Pendapatan segmen broiler tumbuh 8,2% yoy menjadi Rp 8,4 triliun, sedangkan segmen DOC naik 1,8% yoy menjadi Rp 697 miliar.
Baca Juga: Ditopang Program Makan Bergizi, Simak Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)
"Kinerja kuartal tiga ditopang oleh volume penjualan meski harga rata-rata unggas turun," ujar Sarkia dalam risetnya pada 1 November 2024.
Harga rata-rata ayam DOC turun 7,9% yoy menjadi Rp 6.461 per ekor, sedangkan harga ayam broiler (livebird) menurun 11,4% ke level Rp 17.567 per ekor.
Sementara itu, segmen pakan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun, meningkat 14,2% secara kuartalan, namun terkoreksi 4,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan meski harga turun akibat biaya material yang lebih rendah.
Meski demikian, gross margin CPIN turun menjadi 12,1% di kuartal ketiga akibat meningkatnya biaya upah dan overhead cost. Analis BRI Danareksa, Victor Stefani dan Wilastita Muthia, mencatat bahwa penurunan laba juga dipengaruhi oleh kerugian sebesar Rp 175 miliar dari perubahan nilai wajar aset biologis.
Di sisi lain, CPIN mencatat keuntungan pajak sebesar Rp 56 miliar di kuartal III-2024, setelah tarif pajak yang lebih tinggi pada kuartal II mencapai 35%, sehingga tarif pajak kumulatif untuk sembilan bulan kembali menjadi 21,9%.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham DSNG, ESSA, CPIN dan BBNI untuk Perdagangan Rabu (16/10)
Penurunan laba bersih pada kuartal ketiga juga disebabkan oleh basis perbandingan yang tinggi pada tahun sebelumnya dan penurunan margin operasional menjadi 3,1% dari 5,8% pada 2023.
Victor juga menyoroti bahwa pendapatan dari segmen pakan meningkat di tengah penurunan harga unggas, dengan CPIN mempertahankan harga jual rata-rata produknya.