kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.653   0,00   0,00%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Laba Bersih United Tractors (UNTR) Tergerus per Kuartal III-2025, Cek Rekomendasinya


Minggu, 02 November 2025 / 15:34 WIB
Laba Bersih United Tractors (UNTR) Tergerus per Kuartal III-2025, Cek Rekomendasinya
ILUSTRASI. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) cenderung menurun hingga kuartal III-2025, terutama dari sisi bottom line yang tergerus 26%. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan di industri batubara membuat kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) cenderung menurun hingga kuartal III-2025, terutama dari sisi bottom line.

Sampai kuartal III-2025, pendapatan bersih UNTR mengalami kenaikan 1% year on year (yoy) menjadi Rp 100,5 triliun. Namun, laba bersih UNTR mengalami penurunan 26% yoy menjadi Rp 11,5 triliun hingga akhir kuartal III-2025. 

Hal ini disebabkan oleh penurunan kontribusi dari segmen kontraktor penambangan yang terkendala curah hujan tinggi dan segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi karena harga jual batu bara yang lebih rendah.

“Namun demikian, terdapat peningkatan kontribusi terutama dari pertambangan emas,” tulis Manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Laba Bersih United Tractors (UNTR) Terkoreksi 26% YoY hingga Kuartal III-2025

Jika ditelusuri, pendapatan UNTR dari segmen kontraktor pertambangan terkoreksi 8% yoy menjadi Rp 40,2 triliun per kuartal III-2025. Dari segi operasional, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatatkan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) yang lebih rendah sebesar 10% yoy menjadi 829 juta bcm dan volume produksi batu bara untuk para kliennya turun 2% yoy menjadi 109 juta ton dengan rata-rata stripping ratio sebesar 7,6 kali hingga kuartal III-2025.

Pada saat yang sama, pendapatan dari segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi UNTR menyusut 9% yoy menjadi Rp 18,8 triliun. Di segmen ini, sebenarnya UNTR melalui Tuah Turangga Agung mampu mencatat kenaikan volume penjualan batubara sebesar 15% yoy menjadi 9,2 juta (termasuk 2,8 juta ton batubara metalurgi) ton per kuartal III-2025. 

Di sisi lain, pendapatan UNTR dari segmen mesin konstruksi mengalami kenaikan 11% yoy menjadi Rp 29,3 triliun per kuartal III-2025. Hasil ini dipicu oleh pertumbuhan penjualan alat berat Komatsu sebesar 10% yoy menjadi 3.653 unit hingga September 2025.

Pendapatan dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya juga ikut melonjak 53% yoy menjadi Rp 10,3 triliun. Di segmen ini, UNTR melalui Agincourt Resources dan Sumbawa Jutaraya membukukan kenaikan penjualan setara emas sebesar 8% yoy menjadi 178.000 ons troi hingga kuartal III-2025.

Baca Juga: Anak Usaha United Tractors (UNTR) Terima Suntikan Modal Rp 285 Miliar

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, prospek kinerja keuangan UNTR kemungkinan masih akan cenderung mixed dan cukup menantang pada sisa tahun ini. Pasalnya, harga batubara belum sepenuhnya pulih sehingga memberat kinerja segmen bisnis UNTR yang berkaitan dengan komoditas tersebut.

Namun, UNTR masih bisa memaksimalkan segmen mesin konstruksi, di mana permintaan alat berat Komatsu telah membaik pada 2025. Dalam berita sebelumnya, Manajemen UNTR pernah menyebut permintaan alat berat untuk proyek seperti food estate mengalami peningkatan. 

Di samping itu, UNTR juga dapat mengoptimalkan pendapatan dari segmen pertambangan emas di bawah Agincourt Resources dan Sumbawa Jutaraya. Momentum kenaikan harga emas dunia dapat memicu peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen tersebut.

“Jadi, walau laba mungkin belum rebound signifikan pada kuartal keempat, tekanan di bottom line UNTR kemungkinan mulai mereda,” kata Wafi, Jumat (31/10/2025).

Lebih lanjut, UNTR memiliki modal berharga untuk meningkatkan kinerja keuangannya secara jangka panjang. Pasalnya, emiten anggota Grup Astra ini begitu aktif melakukan ekspansi ke sektor non-batubara maupun energi terbarukan.

Belum lama ini, UNTR mengumumkan rencana untuk akuisisi tambang emas milik anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dengan total nilai perusahaan (entreprise value) sebesar US$ 540 juta.

 

Selain itu, awal Oktober lalu UNTR melalui anak usaha PT Energia Prima Nusantara (EPN) menyuntikan modal tambahan di PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) yang bergerak di bidang panas bumi.

“Dalam jangka panjang, ekspansi ini bisa bikin pendapatan lebih stabil dan berkelanjutan. Namun, efek jangka pendeknya masih terbatas karena proyek tersebut butuh waktu untuk rampung,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat UNTR tetap perlu meningkatkan efisiensi operasional di segmen kontraktor penambangan, termasuk optimalisasi armada atau alat berat yang dibutuhkan di segmen tersebut.

Lantas, Wafi merekomendasikan hold saham UNTR dengan target harga di level Rp 27.100 per saham.

Selanjutnya: Tertinggi Jadi Operator Blok West Kampar, Produksi APG Westkampar Tembus 1.011 Barel

Menarik Dibaca: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Senin (3/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×