Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Jasa Marga Tbk (JSMR) lesu di sembilan bulan pertama tahun 2025. Pendapatan JSMR tercatat Rp 21,08 triliun per kuartal III 2025, turun 5,3% dari Rp 22,45 triliun per kuartal III 2024.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menjadi Rp 2,72 triliun per kuartal III 2025. Ini turun 17,32% YoY dari Rp 3,3 triliun per kuartal III 2024.
Ini diakibatkan peningkatan di beberapa pos beban. Misalnya, di pos total beban pajak penghasilan tercatat arus keluar Rp 1,21 triliun per kuartal III 2025. Ini berbanding terbalik dari arus masuk Rp 73,12 miliar pada pos tersebut di periode sama tahun lalu.
Arus keluar Rp 8,71 miliar juga tercatat pada pos pajak penghasilan terkait di periode ini. Sebelumnya, ada arus masuk Rp 16 miliar di pos tersebut pada kuartal III 2024.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Kantongi Laba Bersih Rp 2,72 Triliun per Kuartal III 2025
JSMR juga mencatat arus keluar pada subtotal pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya sebesar Rp 209 juta per September 2025. Ini berbanding terbalik dari arus masuk Rp 68,31 miliar di pos tersebut pada periode sama tahun lalu.
Meskipun begitu, JSMR masih mencatatkan laba inti sebesar 5,02% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 2,74 triliun per kuartal III 2025.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono mengatakan, peningkatan laba inti ini didukung oleh adanya penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 14,21% YoY.
“Ini sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada kuartal IV 2024 lalu,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/10).
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila mencermati, kinerja JSMR dari sisi volume masih cukup terbatas untuk pendapatan jalan tol. Bahkan, ada beban bunga juga serta capex yang tinggi.
“Sehingga secara fundamental agak sedikit tertekan untuk margin,” katanya kepada Kontan, Kamis (30/10).
Total liabilitas perseroan sebesar Rp 94,05 triliun di akhir September 2025, naik dari Rp 89,81 triliun di akhir Desember 2024. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 60,98 triliun di kuartal III 2025, naik dari Rp 58,83 triliun di akhir tahun 2024.
JSMR memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 5,54 triliun di akhir September 2025, turun dari Rp 13,68 triliun di periode sama tahun lalu.
JSMR dilihat masih punya potensi pertumbuhan volume pendapatan jalan tol hingga tahun 2026. “Namun memang beban utang bisa menekan margin juga diperkirakan bisa meningkat karena beban utang dan capital expenditure (capex),” ungkapnya.
Indy pun merekomendasikan beli untuk JSMR dengan target harga Rp 4.000 per saham.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham JSMR ada di support Rp 3.590 per saham dan resistance Rp 3.750 per saham. Herditya masih merekomendasikan wait and see untuk JSMR.
Selanjutnya: Melihat Prospek Kinerja BUMN20 Pasca Rebalancing November 2025
Menarik Dibaca: 6 Mitos Tentang Diabetes yang Paling Umum, Jangan Percaya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













