kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Laba Bersih United Tractors (UNTR) Terkoreksi 26% YoY hingga Kuartal III-2025


Jumat, 31 Oktober 2025 / 15:09 WIB
Laba Bersih United Tractors (UNTR) Terkoreksi 26% YoY hingga Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Ilustrasi alat berat komatsu, UNTR. KONTAN/Panji Indra United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada 30 September 2025.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTA.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada 30 September 2025. Emiten Grup Astra ini mampu mencetak hasil positif dari sisi top line, namun mengalami penurunan dari sisi bottom line.

Sampai kuartal III-2025, pendapatan bersih UNTR mengalami kenaikan 1% year on year (yoy) menjadi Rp 100,5 triliun. Pendapatan bersih tersebut disumbangkan oleh segmen kontraktor penambangan yang mengalami pelemahan 8% yoy menjadi Rp 40,2 triliun, sedangkan segmen mesin konstruksi mencatat kenaikan 11% yoy menjadi Rp 29,3 triliun.

Pendapatan UNTR dari segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi turut melemah 9% yoy menjadi Rp 18,8 triliun. Adapun segmen pertambangan emas dan mineral lainnya meningkat 53% yoy menjadi Rp 10,3 triliun.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,03% ke Rp 16.631 per Dolar AS pada Jumat (31/10/2025)

Di sisi lain, laba bersih UNTR mengalami penurunan 26% yoy menjadi Rp 11,5 triliun hingga akhir kuartal III-2025. Hal ini disebabkan oleh penurunan kontribusi dari segmen kontraktor penambangan yang terkendala curah hujan tinggi dan segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi karena harga jual batu bara yang lebih rendah.

“Namun demikian, terdapat peningkatan kontribusi terutama dari pertambangan emas,” tulis Manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/10).

Dari segmen mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu oleh UNTR sampai dengan September 2025 naik 10% yoy menjadi 3.653 unit yang didorong oleh peningkatan penjualan di semua sektor.

Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebesar 63% di antaranya terserap sektor pertambangan, 14% diserap sektor perkebunan, 13% diserap sektor konstruksi, dan 10% ke sektor kehutanan. Komatsu tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar alat berat. Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu sebesar 22%.

Penjualan produk merek lainnya, yaitu Scania naik 32% yoy menjadi 393 unit dan UD Trucks turun 12% yoy menjadi 137 unit.

Di segmen kontraktor penambangan, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatatkan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) yang lebih rendah sebesar 10% yoy menjadi 829 juta bcm dan volume produksi batu bara untuk para kliennya turun 2% yoy menjadi 109 juta ton dengan rata-rata stripping ratio sebesar 7,6 kali.

“Pemindahan tanah dan produksi batu bara klien yang lebih rendah terutama disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun dan permintaan beberapa klien untuk melakukan penyesuaian terhadap target produksi overburden removal,” ungkap Manajemen UNTR.

Beralih ke segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi, UNTR melalui PT Tuah Turangga Agung mencatatkan volume penjualan batubara sebesar 9,2 juta ton (termasuk 2,8 juta ton batu bara metalurgi) per kuartal III-2025, atau naik 15% dari periode yang sama tahun 2024. Total volume penjualan batubara termasuk batubara pihak ketiga mencapai 11,2 juta ton, atau 10% yoy lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sayangnya, karena rata-rata harga jual batubara mengalami penurunan, pendapatan dari segmen ini juga ikut terkoreksi.

UNTR pun diuntungkan oleh peningkatan harga jual emas, sehingga pendapatan bersih perusahaan di segmen bisnis emas dan mineral lainnya melonjak signifikan.

Dari segi operasional, anak usaha UNTR yang bergerak di bidang pertambangan emas, PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 178.000 ons hingga kuartal III-2025, atau 8% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Martabe mencatatkan penjualan setara emas sebesar 170.000 ons atau naik 3% dari periode yang sama tahun 2024. Adapun SJR mengoperasikan tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dengan realisasi penjualan setara emas 8.000 ons.

Lebih lanjut, UNTR melalui PT Stargate Pasific Resources (SPR) mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. SPR mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 1,6 juta wet metric ton (wmt) sampai dengan kuartal III-2025 yang terdiri dari 0,5 juta wmt saprolit dan 1,1 juta wmt limonit.

Selain itu, Nickel Industries Limited (NIC) dengan kepemilikan sebesar 20,14% menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di Indonesia.

Kinerja bisnis ini terdampak oleh pencatatan penurunan nilai terkait dua proyek RKEF lama milik NIC pada kuartal terakhir tahun 2024 yang mempengaruhi kinerja UNTR pada kuartal I-2025. Operasional RKEF NIC melaporkan penjualan nickel metal sebesar 62.641 ton pada semester I-2025.

Baca Juga: Kinerja Apik hingga Kuartal III 2025, Berikut Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA)

Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,03% ke Rp 16.631 per Dolar AS pada Jumat (31/10/2025)

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 31 Oktober-2 November 2025, Ada Diskon 50% & Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×