Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
Di lain sisi, Direktur Utama MTDL Susanto Djaja menyebutkan, kondisi ini juga didukung oleh kesiapan dari seluruh elemen dan sistem yang dimiliki perusahaan.
“Kami beruntung telah mempersiapkan diri untuk bekerja mobile sejak 10 tahun lalu di mana para tim sales kami sudah menerapkan mobile office. Kesiapan sistem TIK dan tenaga ahli Metrodata inilah yang menolong kami untuk selalu siap siaga menolong kebutuhan pelanggan di masa pandemi ini. Pelanggan membutuhkan respon yang cepat dalam pengadaan khususnya Notebook dan Personal Computer untuk memampukan karyawannya bekerja WFH. Alhasil, kami menjadi salah satu pilihan utama bagi para pelanggan dimasa sulit ini,” ujar Susanto.
Susanto menambahkan bahwa meningkatnya kebutuhan IT turut menyebabkan perusahaan menaikkan anggaran belanja modal mencapai Rp 450 miliar dari yang sebelumnya Rp 260 miliar.
Baca Juga: Ada Corona, kinerja Metrodata Electronics (MTDL) di semester I-2020 diprediksi stabil
Capex sebesar Rp 440 miliar akan dialokasikan untuk pendanaan alat-alat IT, dan sisanya Rp 10 miliar akan digunakan untuk upgrade internal sistem TIK milik perusahaan.
Sementara itu, Randy mengungkapkan posisi keuangan perusahaan saat ini berada pada posisi yang sangat kuat. Di mana kondisi likuiditas perusahaan sangat baik diikuti dengan minimnya pinjaman bank serta financial institution lainnya.
“Kondisi likuiditas sangat baik dengan posisi cash in bank mencapai Rp 1,4 triliun berasal dari hasil collection yang efektif di masa pandemi. Kondisi likuiditas tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya di mana cash in bank hanya di kisaran Rp 700 miliar," lanjutnya.
“Pinjaman ke bank dan ke financial institution sangat minim hanya Rp 25 miliar. Itu pun sebenarnya ingin kami lunasi tetapi tidak diperbolehkan oleh pihak leasing, karena terkait adanya penalti jika pelunasan dipercepat,” tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, Metrodata akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 81,03 miliar atau Rp 33 per lembar saham pada 30 Juli 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News