kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Kurs rupiah berpotensi menguat pada Jumat (12/6)


Kamis, 11 Juni 2020 / 16:49 WIB
Kurs rupiah berpotensi menguat pada Jumat (12/6)
ILUSTRASI. Kurs rupiah spot ditutup turun 0,29% ke level Rp 14.020 per dolar AS pada perdagangan Kamis (11/6).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diprediksi hanya tertekan sesaat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diyakini bakal kembali menguat pada perdagangan akhir pekan. Katalis domestik maupun global akan menjadi penggerak kurs rupiah pada Jumat (12/6).

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (11/6) kurs rupiah spot ditutup turun  0,29% ke level Rp 14.020 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah justru menguat 0,49% menjadi Rp 14.014 per dolar AS.

Ekonom Maybank Myrdal Gunarto memperkirakan nilai tukar rupiah bisa kembali menguat di akhir pekan (12/6). Banyak sentimen diharapkan bisa jadi penopang penguatan mata uang Garuda tersebut.

Baca Juga: Rupiah spot melemah 0,28% ke Rp 14.020 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (11/6)

Salah satunya, kebijakan teranyar bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang sangat dovish, diharapkan akan kembali mendorong aliran arus dana global masuk ke negara berkembang atau emerging market termasuk Indonesia.

"Investor diharapkan kembali masuk dan menerapkan strategi buy on weakness setelah pasar modal Tanah Air sempat terkoreksi," kata Myrdal kepada Kontan.co.id, Kamis (11/6).

Baca Juga: Benny Tjokro Bongkar Keanehan Dakwaan Jaksa di Sidang Kasus Korupsi Jiwasraya

Disamping itu, daya tarik imbal hasil investasi, termasuk obligasi Indonesia masih terjaga. Spread atau selisih yield US Treassury dengan yield Surat Utang Negara (SUN) masih cukup lebar.

Selanjutnya, ada sentimen surplus ekspor domestik yang dinilai masih terjaga. Kondisi tersebut sejalan dengan permintaan impor domestik yang belum terlalu kuat. "Untuk itu, rupiah besok diperkirakan kembali menuju tren penguatan di kisaran Rp 13.913 per dolar AS hingga Rp 13.763 per dolar AS," kata Myrdal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×