kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.199   57,86   0,81%
  • KOMPAS100 1.105   10,32   0,94%
  • LQ45 877   10,94   1,26%
  • ISSI 221   0,89   0,40%
  • IDX30 448   5,61   1,27%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,22   0,97%
  • IDXV30 135   0,58   0,43%
  • IDXQ30 149   1,55   1,05%

Kunjungan Rawat Rumah Sakit Meningkat, Cek Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA)


Selasa, 23 Juli 2024 / 20:16 WIB
Kunjungan Rawat Rumah Sakit Meningkat, Cek Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA)
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) cetak kinerja gemilang berkat meningkatnya kunjungan rawat di semester pertama 2024. Emiten rumah sakit swasta ini juga bakal disokong pemasukan tambahan dari Rumah Sakit (RS) baru.

Analis Indo Premier Sekuritas Andrianto Saputra mencermati, kinerja positif MIKA di semester pertama 2024 berkat meningkatnya volume lalu lintas rumah sakit. Hal ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan rawat inap dan rawan jalan MIKA.

Seperti diketahui, pendapatan rawat inap Mitra Keluarga meningkat 22,63%yoy di semester pertama 2024. Pendapatan rawat jalan MIKA juga ikut meningkat sekitar 14,63% yoy di periode tersebut.

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Gencar Bangun Rumah Sakit Baru

Alhasil, emiten pengelola rumah sakit Mitra Keluarga ini meraup pendapatan Rp 2,45 triliun di semester pertama 2024, meningkat 19,51% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Di periode yang sama, laba bersih MIKA melesat 32,54%yoy menjadi Rp 600,56 miliar dari sebelumnya Rp 453,10 miliar.

Di sisi lain, Ebitda MIKA tahun ini naik 29,6% yoy menjadi Rp936 miliar dengan Margin Ebitda sebesar 38.2% di semester I-2024. Khususnya pada kuartal kedua, Ebitda MIKA tumbuh kuat yang didukung oleh peningkatan margin.

 

Andrianto mencermati, pendapatan kuartal kedua MIKA meningkat 18%yoy dan 1,2%qoq menjadi Rp 1,2 triliun. Hal ini karena pendapatan dari rawat inap per hari yang luar biasa sekitar 6,8% yoy dan 1,2% qoq, ditambah dengan kuatnya lalu lintas rawat inap 13,5% yoy dan -1,7% qoq selama periode tersebut.

Ebitda MIKA di kuartal kedua tumbuh signifikan 30,7%yoy dan 1,7%qoq menjadi Rp472 miliar, dengan margin Ebitda sebesar 39% didorong oleh peningkatan margin pada Gross Profit dan tingkat Ebitda.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Mitra Keluarga (MIKA) Naik Double Digit di Semester I-2024

Adapun Margin Kotor atau Gross Profit Margin (GPM) MIKA meningkat menjadi 54% karena kontribusi pendapatan non-JKN lebih tinggi sebesar 85,5% dibandingkan 82% dan 84%, masing-masing pada kuartal kedua 2023 dan kuartal pertama 2024.

Pada saat yang sama, biaya pengeluaran (Opex) terhadap penjualan pada kuartal kedua turun 85bps qoq menjadi 22,5% (-37bps yoy) karena gaji turun menjadi 7.2%. Alhasil, MIKA mencatat laba bersih triwulan kedua tahun ini sebesar Rp 312 miliar, atau meningkat 40% yoy dan 7,7%qoq.

“Secara keseluruhan, pencapaian MIKA di semester pertama 2024 berada di atas pedomannya yaitu pertumbuhan pendapatan sebesar 12%-15% yoy dan margin Ebitda sebesar 35,5% - 37%,” ungkap Andrianto dalam riset 18 Juli 2024.

Analis Buana Capital Sekuritas James Stanley Widjaja menjelaskan bahwa margin Ebitda MIKA adalah yang tertinggi di antara para pesaingnya. Hal itu berkat pengendalian biaya yang unggul, dengan margin Ebitda tahun 2023 sebesar 34,8% dibandingkan margin HEAL ataupun SILO yang masing-masing sebesar 26,8% dan 25,2%.

Baca Juga: Emiten Kesehatan Diramal Tumbuh Positif, Simak Rekomendasi Saham MIKA, HEAL, dan SILO

Buana Capital Sekuritas memandang, pertumbuhan pendapatan MIKA sebesar 7,4% CAGR pada tahun fiskal 2019-2023 didorong oleh perluasan jaringan dan layanan, serta kenaikan tarif tahunan. Pertumbuhan pendapatan MIKA diperkirakan mencapai sebesar 13,3% CAGR pada tahun fiskal 2023-2026.

MIKA diantisipasi akan menjadi penerima manfaat utama dari reformasi layanan kesehatan terkini. Ekuitas merek MIKA bisa menarik pasokan dokter bertalenta yang lebih besar dan skema BPJS CoB yang baru memungkinkan MIKA untuk meningkatkan profitabilitas dari melayani pasien JKN.

Hanya saja, kemungkinan dampak penerapan kelas rawat inap standar (KRIS) belum akan terasa di tahun ini. Pemerintah menargetkan aturan KRIS berlaku paling lambat 30 Juni 2025. Selain itu, iuran BPJS Kesehatan akan dijadikan satu tarif atau tunggal baru diterapkan usai pemberlakuan KRIS.

Adapun aturan KRIS memerintahkan untuk semua kamar peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan dibuat sesuai 12 kriteria standar KRIS yang tertuang dalam Perpres Nomor 59 tahun 2024. Dengan demikian, iuran BPJS kesehatan kemungkinan juga bakal mengalami penyesuaian.

“Kami menghargai fundamental MIKA yang solid, tetapi kami melihat potensi kenaikan yang terbatas dan menunggu kemajuan reformasi layanan kesehatan untuk kenaikan peringkat,” ujar James dalam riset 15 Juli 2024.

James melihat, pertumbuhan volume melalui peningkatan kapasitas tempat tidur dan intensitas pendapatan yang lebih besar pada pusat-pusat unggulan, serta peningkatan kontribusi pendapatan swasta dan Coordination of Benefit (COB) dapat mengarah pada pertumbuhan volume dan intensitas pendapatan MIKA.

Adapun MIKA saat ini sedang membangun Rumah Sakit Mitra Keluarga di Sidoarjo, Jawa Timur, Rumah Sakit Kasih di Jawa Barat, serta Rumah sakit di wilayah Jabodetabek. Groundbreaking ketiga rumah sakit tersebut ditargetkan tahun ini, dan diharapkan mulai beroperasi pada 2025.

Baca Juga: Emiten Kesehatan Diramal Tumbuh Positif pada 2024, Ini Sentimen Pendorongnya

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada menilai, rencana MIKA menambah rumah sakit baru akan memperluas branding dan kegiatan usaha perseroan. Dengan demikian, MIKA dapat lebih menjangkau sejumlah daerah dan juga menambah pemasaran pasien-pasiennya.

Namun di sisi lain, perlu diperhatikan beban biaya operasional MIKA dari pembukaan rumah sakit baru tersebut. Beban keuangan yang tidak terkontrol bisa menjadi penghalang bagi MIKA yang bertujuan untuk mengincar pendapatan tambahan lewat RS baru.

“Membuka rumah sakit baru, selain untuk mengincar pendapatan tambahan, juga harus diperhatikan beban biayanya,” ucap Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).

Sementara itu, Reza mengamati, lebih tingginya tingkat kunjungan RS Mitra Keluarga di pertengahan tahun ini nampaknya karena jumlah pasien yang butuh perawatan intens terus meningkat, sehingga harus dirawat inap. Dari situ, rumah sakit akan mendapatkan biaya rawat inap, biaya obat, ataupun kunjungan dokter.

Baca Juga: Asing Mulai Masuk Bursa, Cek Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Selama Sepekan

“Pada umumnya pendapatan rumah sakit berasal dari seberapa banyak volume keterisian kamar rawat inap. Semakin banyak pasien yang rawat inap, maka pendapatan dari rumah sakit tersebut juga akan meningkat,” tambah Reza.

Reza merekomendasikan Buy untuk MIKA dengan target harga Rp 3.400 per saham. Sedangkan, Andrianto menyarankan Buy untuk MIKA dengan target harga Rp 3.450 per saham.

Indo Premier Sekuritas meyakini bahwa MIKA kemungkinan akan melampaui panduan tahun ini di tengah pertumbuhan lalu lintas yang padat. Selain itu, MIKA berencana membatalkan saham treasurinya yakni sekitar 2,38% total saham beredar, dan ini akan meningkatkan free float MIKA sebesar 83bps menjadi 34,94%.

Sementara itu, James merekomendasikan Hold untuk MIKA dengan target harga sebesar Rp 3.200 per saham. Risiko penurunan bagi MIKA adalah perubahan kebijakan pemerintah tentang JKN, keterlambatan pembukaan rumah sakit baru, serta besaran kontribusi JKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×