kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Kunjungan Rawat Rumah Sakit Meningkat, Cek Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA)


Selasa, 23 Juli 2024 / 20:16 WIB
Kunjungan Rawat Rumah Sakit Meningkat, Cek Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA)
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Adapun aturan KRIS memerintahkan untuk semua kamar peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan dibuat sesuai 12 kriteria standar KRIS yang tertuang dalam Perpres Nomor 59 tahun 2024. Dengan demikian, iuran BPJS kesehatan kemungkinan juga bakal mengalami penyesuaian.

“Kami menghargai fundamental MIKA yang solid, tetapi kami melihat potensi kenaikan yang terbatas dan menunggu kemajuan reformasi layanan kesehatan untuk kenaikan peringkat,” ujar James dalam riset 15 Juli 2024.

James melihat, pertumbuhan volume melalui peningkatan kapasitas tempat tidur dan intensitas pendapatan yang lebih besar pada pusat-pusat unggulan, serta peningkatan kontribusi pendapatan swasta dan Coordination of Benefit (COB) dapat mengarah pada pertumbuhan volume dan intensitas pendapatan MIKA.

Adapun MIKA saat ini sedang membangun Rumah Sakit Mitra Keluarga di Sidoarjo, Jawa Timur, Rumah Sakit Kasih di Jawa Barat, serta Rumah sakit di wilayah Jabodetabek. Groundbreaking ketiga rumah sakit tersebut ditargetkan tahun ini, dan diharapkan mulai beroperasi pada 2025.

Baca Juga: Emiten Kesehatan Diramal Tumbuh Positif pada 2024, Ini Sentimen Pendorongnya

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada menilai, rencana MIKA menambah rumah sakit baru akan memperluas branding dan kegiatan usaha perseroan. Dengan demikian, MIKA dapat lebih menjangkau sejumlah daerah dan juga menambah pemasaran pasien-pasiennya.

Namun di sisi lain, perlu diperhatikan beban biaya operasional MIKA dari pembukaan rumah sakit baru tersebut. Beban keuangan yang tidak terkontrol bisa menjadi penghalang bagi MIKA yang bertujuan untuk mengincar pendapatan tambahan lewat RS baru.

“Membuka rumah sakit baru, selain untuk mengincar pendapatan tambahan, juga harus diperhatikan beban biayanya,” ucap Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).

Sementara itu, Reza mengamati, lebih tingginya tingkat kunjungan RS Mitra Keluarga di pertengahan tahun ini nampaknya karena jumlah pasien yang butuh perawatan intens terus meningkat, sehingga harus dirawat inap. Dari situ, rumah sakit akan mendapatkan biaya rawat inap, biaya obat, ataupun kunjungan dokter.

Baca Juga: Asing Mulai Masuk Bursa, Cek Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Selama Sepekan

“Pada umumnya pendapatan rumah sakit berasal dari seberapa banyak volume keterisian kamar rawat inap. Semakin banyak pasien yang rawat inap, maka pendapatan dari rumah sakit tersebut juga akan meningkat,” tambah Reza.

Reza merekomendasikan Buy untuk MIKA dengan target harga Rp 3.400 per saham. Sedangkan, Andrianto menyarankan Buy untuk MIKA dengan target harga Rp 3.450 per saham.

Indo Premier Sekuritas meyakini bahwa MIKA kemungkinan akan melampaui panduan tahun ini di tengah pertumbuhan lalu lintas yang padat. Selain itu, MIKA berencana membatalkan saham treasurinya yakni sekitar 2,38% total saham beredar, dan ini akan meningkatkan free float MIKA sebesar 83bps menjadi 34,94%.

Sementara itu, James merekomendasikan Hold untuk MIKA dengan target harga sebesar Rp 3.200 per saham. Risiko penurunan bagi MIKA adalah perubahan kebijakan pemerintah tentang JKN, keterlambatan pembukaan rumah sakit baru, serta besaran kontribusi JKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×