kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal III, laba UNVR stagnan di Rp 4 triliun


Kamis, 23 Oktober 2014 / 18:35 WIB
Kuartal III, laba UNVR stagnan di Rp 4 triliun
ILUSTRASI. 5 Treatment di Klinik Kecantikan yang Ampuh untuk Menghilangkan Bopeng.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus mengejar pertumbuhan kinerja keuangannya. Hingga Kuartal III-2014 perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 26,08 triliun atau naik 13,3% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 23,02 triliun.

Namun, naiknya harga pokok penjualan cukup banyak menggerus margin laba UNVR. Dari laporan keuangan yang dirilis Kamis (23/10), terlihat harga pokok penjualan UNVR naik 19,2% menjadi Rp 13,35 triliun. Alhasil, laba bruto UNVR hanya tumbuh menjadi Rp 12,73 triliun dari sebelumnya Rp 11,82 triliun.

Tak hanya beban penjualan, UNVR juga menanggung kenaikan beban umum dan administrasi yang naik hingga 35,1% menjadi Rp 2,06 triliun. Pada akhirnya, UNVR hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 4,05 triliun. Capaian laba bersih itu tak jauh berbeda dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 4,09 triliun.

Jika dihitung dari sisi margin laba bersih, terlihat penurunan margin laba yang lumayan besar, dari 17,76% pada Kuartal III-2013, menjadi 15,5% pada Kuartal III-2014.

Dari sisi penjualan, UNVR berhasil meningkatkan penjualan ekspor sebesar 31,6% menjadi Rp 1,44 triliun. Namun memang jumlah penjualan ekspor tak signifikan jika dibandingkan penjualan dalam negeri yang mencapai Rp 24,64 triliun.

Dari total penjualan per September 2014, segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh berkontribusi sebesar 70,6%. Sementara sisanya berasal dari segmen makanan dan minuman.

UNVR sebenarnya sudah mengantisipasi kenaikan harga bahan baku yang terjadi sepanjang tahun ini. Caranya adalah dengan meningkatkan harga jual produk.

Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR mengatakan, sepanjang tahun ini, perseroan sudah menaikkan harga jual rerata atau Average Selling Price (ASP) sebanyak dua kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×