Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Walau beban keuangan membengkak, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) masih mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 37,94%. Laba bersih TBIG per akhir September 2014 melambung dari Rp 824,96 miliar menjadi Rp 1,17 triliun.
Kenaikan ini dipicu pendapatan anak usaha Grup Saratoga ini yang menanjak sebesar 24,61% menjadi Rp 2,43 triliun. Kenaikan pendapatan membuat beban yang harus ditanggung terkompensasi. Misalnya, beban keuangan akibat bunga yang naik dari Rp 512,6 miliar menjadi Rp 735,43 miliar.
Beban keuangan lainnya pun meningkat dari Rp 108,52 miliar menjadi Rp 210,07 miliar. Di akhir kuartal III-2014, total pinjaman perseroan mencapai Rp 13,5 triliun. Angka ini didasarkan jika utang berdenominasi dollar AS perseroan dihitung dengan menggunakan kurs setelah hedging.
Sedangkan total pinjaman senior alias gross senior debt tercatat Rp 9,64 triliun dan total pinjaman senior bersih TBIG sekitar Rp 9,06 triilun.
Rasio pinjaman senior bersih terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) di triwulan III sebesar 3,24 kali. Sedangkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA yang disetahunkan sebesar 4,63 kali.
"Ini berarti TBIG masih mempunyai ruang pendanaan lebih lanjut berdasarkan rasio yang disyaratkan," ujar Chief Executive Officer (CEO) TBIG Hardi Wijaya Liaon, dalam pernyataan resminya, Selasa (11/11).
Hingga September 2014, TBIG memiilki 18.802 penyewaan dan 11.868 site telekomunikasi. Dari jumlah itu, terdapat 10.623 menara telekomunikasi, 967 shelter-only, dan 96 jaringan DAS. Sementara, total penyewaaan sebesar 17.739, sehingga rasio kolokasi perseroan sekitar 1,67. Sebagai tambahan inforamasi, sepanjang sembilan bulan pertama 2014, TIBG telah menyelesaikan 1.774 site telekomunikasi build-to-suit baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News