kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

TLKM: Jangan bandingkan beli TBIG dengan EXCL


Rabu, 15 Oktober 2014 / 18:00 WIB
TLKM: Jangan bandingkan beli TBIG dengan EXCL
ILUSTRASI. NICL berencana mengerek volume produksi dan penjualan nikel hingga 24% atau menjadi 2,65 juta Metrik Ton (MT) di 2023


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melakukan tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Nantinya, Telkom akan memperoleh 13,7% saham TBIG, dan TBIG akan menguasai 100% Mitratel. Adapun, aksi ini akan mencatat nilai Rp 11,06 triliun.

Meski begitu, pihak TLKM menolak jika aksi ini dibandingkan dengan penjualan menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) kepada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). “Transaksinya tak bisa dibandingkan,” tutur Direktur Keuangan TLKM Honesti Basyir, kepada KONTAN Rabu (15/10).

Menurutnya, EXCL melakukan penjualan menara dengan nilai 8x sampai 9x EBITDA multiple. Sedangkan menara yang Mitratel miliki bernilai 10x sampai 12x EBITDA multiple.

Honesti menekankan bahwa proses tukar guling ini sebenarnya merupakan strategi TLKM untuk menguasai bisnis menara. Pasalnya, TBIG merupakan emiten menara terbesar yang sudah go public. Apalagi, industri telekomunikasi pun masih bertumbuh.

Ia pun yakin bahwa aksi ini merupakan langkah yang tepat karena bisnisTBIG terbilang bagus. Bahkan, EBITDA margin TBIG melebihi 70%. Ini lebih besar dibandingkan EBITDA margin Telkomsel yang berkisar di angka 56% sampai 57%.

Dengan telah ditandatanganinya Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA), Honesti bilang aksi tahap pertama ini paling lambat akan rampung di akhir kuartal pertama 2015. Terkait Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menolak tukar guling saham ini, Honesti beranggapan bahwa pihaknya tak ingin menyentuh ranah politik.

“Kami hanya menjalankan bisnis. Berusaha yang terbaik untuk perusahaan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×