CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kuartal II Pinjaman Jangka Pendek BNBR Naik 217,43%


Rabu, 03 September 2008 / 20:55 WIB
Kuartal II Pinjaman Jangka Pendek BNBR Naik 217,43%


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati,Nuria Bonita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketidakjelasan atas penggadai saham yang dilakukan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) perlahan mulai terkuak. Perusahaan investasi ini memang terbukti menambah pinjaman jangka pendek selama kuartal kedua tahun ini dan menggunakan saham anak usaha sebagai jaminan pinjaman.

Hal itu terkuak dari laporan keuangan semester satu 2008 emiten berkode saham BNBR itu. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, pinjaman jangka pendek perusahaan melonjak signifikan.

Lihat saja, pada semester I tahun ini, jumlah pinjaman jangka pendek BNBR sudah mencapai Rp 11,11 trilun. Padahal, pada kuartal I tahun ini, jumlah utang jangka pendek BNBR baru mencapai Rp 3,5 trilun.

Artinya, sepanjang kuartal II, sudah terjadi penambahan utang jangka pendek sebesar Rp 7,6 triliun atau naik signifikan 217,43%. Dengan begitu, jumlah utang jangka pendek semester I tahun ini naik 4032,87% atau lebih dari 40 kali pinjaman jangka pendek di semester pertama tahun 2007 yang hanya Rp 268,89 miliar.

Direktur Keuangan Bakrie & Brothers Yuanita Rohali mengungkapkan bahwa kenaikan pinjaman jangka pendek itu berasal dari pinjaman senilai US$ 1 miliar yang digunakan untuk membeli 40% saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), 40% saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan 35% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). "Selain itu, tidak ada penambahan pinjaman jangka pendek lain yang membuat pos pinjaman jangka pendek BNBR membengkak," tuturnya.

Yuanita mengatakan bahwa pinjaman senilai US$ 1 miliar tersebut bakalan jatuh tempo pada kuartal kedua tahun 2009 mendatang. BNBR sedang melakukan review pendanaan buat membiayai kembali utang tersebut.

Ia mengaku telah memasukkan pula semua laporan kepemilikan saham ketiga anak perusahaan yang digadaikan dalam laporan keuangan per Juni 2008 ini. Namun, ia menegaskan, tidak semua saham ketiga anak usahanya itu digadaikan untuk mencari pinjaman.

Ia juga membantah bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meminta laporan kepada pihak manajemen BNBR menyangkut hal tersebut. "Kami tidak pernah menerima surat untuk meminta secara detail kepemilikan saham dari BEI lagi," katanya.

Pendapatan naik 93,25%

Selain jumlah pinjaman yang membengkak, dalam laporan keuangan BNBR tercatat pula bahwa aktiva BNBR juga membubung tinggi. Total aktiva lancar semester I mencapai Rp 7,4 triliun, naik 189,13% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 2,56 triliun. Sementara, total aktiva BNBR tumbuh 172,28% dari Rp 9,56 triliun di paruh pertama tahun lalu menjadi Rp 26,10 triliun pada semester I 2008 ini.

BNBR juga membukukan pendapatan yang menggembirakan. Pada semester I tahun ini, pendapatan Bakrie & Brother naik signifikan sebesar 93,25% dari Rp 2,03 triliun pada semester satu tahun lalu menjadi Rp 3,93 triliun. Demikian pula halnya dengan laba usaha BNBR yang mengalami kenaikan 120,55%, dari Rp 276,95 miliar di semester satu 2007 menjadi Rp 610,82 miliar sepanjang semester satu tahun ini.

Analis CIMB GK Securities Erwan Teguh mencatat terdapat kejanggalan dalam pos ekuitas BNBR. "Saya tidak mengerti di situ ada satu line yang minus hingga Rp 41 triliun," tuturnya. Dalam pos ekuitas, terdapat selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang berjumlah minus Rp 41,40 triliun. Menurutnya hal ini yang kemudian membuat laporan keuangan BNBR menjadi aneh.

Meskipun demikian, ia tak mempermasalahkan pinjaman jangka pendek BNBR yang membengkak. Sebab, ia melihat bahwa pembengkakan itu jelas karena perusahaan ini menggunakannya untuk mengakuisisi anak perusahaannya setelah right issue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×