Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalami kerugian kinerja pada kuartal pertama tahun 2016. Dalam laporan keuangan yang dirilis hari ini (29/4), kerugian bersih yang diderita INCO mencapai US$ 15,42 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, INCO berhasil mencapai laba sebesar US$ 25,05 juta.
Kerugian dipicu akibat anjloknya pendapatan. Sekadar informasi, pendapatan INCO di kuartal I-2016 sebesar US$ 108,71 juta atau turun 48,69% dari US$ 211,9 juta (year on year/yoy).
Selain itu, harga nikel di awal tahun 2016 terus menurun. Sebagai gambaran, pada kuartal IV 2015 harga nikel mencapai US$ 7.642 per ton. Bandingkan dengan kuartal I 2016 yang harganya hanya US$ 6.618 per ton.
Meski demikian, "Kami optimistis dapat mencapai target produksi 2016 namun kami tetap mewaspadai tidak menentunya harga nikel di tahun 2016," kata Nico Kanter, Presiden Direktur INCO dalam rilisnya.
Sedangkan total aset INCO sebesar US$ 2,22 miliar di kuartal I-2016, turun 2,6% dari kuartal I-2015 sebesar US$ 2,28 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News