kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis Yaman dorong harga minyak US$ 57 perbarel


Jumat, 17 April 2015 / 06:22 WIB
Krisis Yaman dorong harga minyak US$ 57 perbarel
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Sumber: CNBC | Editor: Uji Agung Santosa

NEW YORK. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 32 sen menjadi US$ 56,71 per barel pada Kamis. Kenaikan harga minyak mentah didorong oleh aksi kelompok suku dan sejumlah militan Al Qaeda yang menguasai terminal minyak di selatan Yaman, setelah pasukan militer yang melindunginya menarik diri.

Terminal tersebut adalah penghubung utama di Hadramout untuk ekspor minyak mentah. Rata-rata ekspor dari wilayah itu mencapai 120.000 sampai 140.000 per hari. 

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Juni 2015 naik 73 sen menjadi US$ 64,05 barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan dengan harga US$ 57 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2014.

Harga minyak mentah pada hari sebelumnya turun setelah organisasi eksportir minyak dunia (OPEC) melaporkan lonjakan produksi minyak pada Maret 2015. Kondisi itu meningkatkan pasokan minyak ke pasar sehingga menekan harga, walau sebelumnya sejumlah perusahaan minyak berupaya menurunkan produksinya. 

Dalam laporannya pada Rabu lalu, OPEC mengatakan permintaan minyak mentah pada tahun ini akan mencapai 80.000 barel per hari. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya karena harga yang rendah. Hal itu mengekang pasokan minyak dari Amerika Serikat dan negara non anggota OPEC lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×