kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Minyak naik dipicu spekulasi penurunan produksi AS


Rabu, 15 April 2015 / 06:47 WIB
Minyak naik dipicu spekulasi penurunan produksi AS
ILUSTRASI. Manfaat bawang putih untuk kesehatan.


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak global naik untuk keempat hari berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan kontrak AS melonjak setelah laporan pemerintah memperkirakan penurunan produksi dalam minyak serpih (shale) AS.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, patokan kontrak berjangka AS, bertambah 1,38 dollar AS menjadi ditutup pada 53,29 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei, patokan global yang diperdagangkan di London, menetap di 58,43 dollar AS per barel, naik moderat 50 sen dari tingkat penutupan Senin.

"Laporan EIA pada Senin tampaknya terbawa ke hari ini," kata Robert Yawger dari Mizuho Securities.

Badan Informasi Energi (EIA) Departemen Energi AS mengatakan bahwa produksi dari tujuh wilayah serpih negara itu, yang telah mendorong produksi minyak mentah AS ke rekor tertinggi, tampaknya akan turun 57.000 barel per hari pada Mei.

Para analis mencatat untuk pertama kalinya EIA memproyeksikan penurunan sejak lembaga itu memulai laporan produktivitas pengeboran bulanan pada 2013.

"Hal ini menambah kepercayaan kepada keyakinan bahwa harga yang lebih rendah dan penurunan tajam dalam jumlah rig akhirnya berdampak terhadap produksi, mengirim harga untuk menguji tingkat tertinggi yang terakhir terlihat pada awal Februari," kata Matt Smith dari Schneider Electric.

Tetapi analis Commerzbank menggarisbawahi dampak terbatas dalam konteks pasokan global berlebihan yang telah mendorong harga turun sekitar 50 % sejak pertengahan 2014.

"Dibandingkan dengan kelebihan pasokan saat ini hingga dua juta barel per hari ... ini tetap akan menjadi setetes air di lautan," kata mereka dalam sebuah catatan penelitian.

Pedagang juga memperkirakan kenaikan lagi dalam persediaan minyak mentah AS ke rekor tertinggi baru dalam laporan DoE pada Rabu waktu setempat.

Tim Evans dari Citi Futures memperkirakan stok minyak mentah AS akan meningkat sebanyak empat juta barel untuk pekan yang berakhir 10 April, termasuk kenaikan lain di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI berjangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×