Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Test Test
JAKARTA. Kejatuhan Lehman Brothers Holding Inc rupanya berdampak buruk pada PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN). Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, FREN mengaku memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian untuk laporan keuangan semester satu 2008. Penilaian ini lantaran tidak tercatatnya posisi Mark to Market (MTM) atas transaksi swap FREN dengan Lehman Brothers Special Financing.
"Transaksi swap ini transaksi derivatif kita untuk mengcover interest rate," kata Direktur Keuangan Mobile-8 Anthony Chandra Kartawiria Senin (29/9). Posisi MTM per 24 September 2008 lalu sebesar US$ 5,83 juta atau Rp 53,79 miliar. Tagihan penyelesaian untuk periode 3 Maret 2008 hingga 2 September 2008 sebesar US$ 2,05 juta atau Rp 18,89 miliar. Namun, pada periode Juni 2008 posisi MTM atas transaksi swap per 30 Juni 2008 lalu sebesar US$ 24,77 juta atau sebesar Rp 228,50 miliar.
"Transaksi ini menjadi tidak menentu karena bangkrutnya Lehman Brothers, mereka wanprestasi," imbuh Anthony. Kalau penghitungan kebangkrutan Lehman Brothers ini diakui dalam kinerja keuangan per Juni 2008, maka aset dan manfaat pajak tangguhan per 30 Juni 2008 akan bertambah sebesar Rp 68,55 miliar. Saldo laba (defisit) per 30 Juni 2008 dan rugi bersih semester satu 2008 akan bertambah Rp 159,95 miliar. Selain itu, kewajiban juga akan bertambah sebesar Rp 228,50 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan kemarin, FREN mencatat manfaat pajak tangguhan sebesar Rp 42,06 miliar. Aset pajak tangguhan bersih semester satu 2008 sebesar Rp 177,06 miliar. Sementara total kewajiban FREN selama semester satu Rp 3,06 triliun.
Sampai semester satu 2008 ini, FREN membukukan kerugian bersih hingga Rp 99,80 miliar. Semester satu tahun lalu, FREN masih mencetak laba hingga Rp 44,35 miliar. Pendapatan FREN semester satu 2008 ini sebenarnya naik 15,65% menjadi Rp 502,44 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 434,43 miliar. Rugi usaha FREN sepanjang semester satu 2008 mencapai Rp 11,93 miliar. Paruh pertama 2007 lalu laba usaha FREN mencapai Rp 58,30 miliar.
"Kerugian ini karena ekspansi kita di luar Pulau Jawa belum menghasilkan," kata Anthony. FREN sedang membangun banyak Base Transceiver Station (BTS) untuk memperluas jangkauan di luar pulau Jawa. Anthony memperkirakan sampai akhir tahun ini FREN masih akan merugi. "Pendapatan dari ekspansi luar Jawa baru akan ada tahun depan," imbuhnya. Makanya FREN baru akan memperoleh laba di tahun depan juga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News