kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

EXCL & BTEL Moncer, FREN Tergerus Beban


Senin, 09 Juni 2008 / 11:28 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Operator telekomu­nikasi ternyata tak memiliki na­sib yang seragam sepanjang kuartal I 2008. Tengok saja ki­nerja PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Mobile-8 Telecom (FREN).

Sepanjang kuartal I 2008, EXCL berhasil membukukan laba bersih Rp 367,6 miliar, naik dua kali lipat dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 175,8 mi­liar. Pendapatan pemilik merek XL itu melonjak 50,5% menjadi Rp 2,654 triliun dari sebelumnya Rp 1,762 triliun. Lonjakan itulah yang menjadi penopang kinerja cemerlang mereka.

Menariknya, meski beban usaha operator telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia ini naik 47,3% menjadi Rp 1,51 trili­un, margin laba bersih EXCL terus meningkat. Dalam tiga bulan, margin laba bersih XL mencapai 17,77%. Padahal, pada akhir Desember dan kuartal I 2007, margin laba bersih EXCL hanya 13,05% dan 12,81%.

Bakrie Telecom mengukir prestasi serupa. Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk ini ber­hasil mencetak laba bersih Rp 27 miliar atau melonjak 68,5% dari laba pada kuartal I 2007 se­besar Rp 16 miliar. Pendapatan BTEL juga naik dua kali lipat menjadi sekitar Rp 441 miliar.

Tingkat keuntungan perusa­haan ini juga terus membaik. Lihat saja, BTEL membukukan margin laba bersih 6,2% di kuar­tal I 2008, meningkat hampir dua kali dibandingkan Desem­ber 2007 yang 3,74%. Meski begi­tu, angka ini sedikit menurun dibandingkan margin kuartal I 2007 yang mencapai 7,26%. Ironisnya, nasib Mobile-8 jus­tru memburuk. Penjualan per­usahaan ini memang berhasil meningkat 14,28% menjadi Rp 210 miliar. Namun, Mobile-8 menderita kerugian Rp 22 mili­ar. Padahal, pada kuartal I 2007, FREN untung Rp 26,1 miliar.

Kerugian itu terjadi karena beban usaha FREN melonjak 89,7%, dari Rp 28 miliar pada kuartal pertama 2007 menjadi Rp 53,7 miliar. Anthony Chandra Kartawira, Direktur FREN me­nyatakan, kenaikan beban ini terjadi karena FREN sedang giat melakukan ekspansi usaha. Mi­salnya, mereka membangun menara base tranceiver station (BTS). Di sisi lain, FREN belum memetik hasil dari ekspansi yang mereka lakukan. "Jadi, kami belum mendapatkan hasil penjualan," ujar Anthony kepa­da KONTAN, kemarin (4/5). Tentu saja, tingkat profitabili­tas FREN semakin memburuk. Ini bisa terlihat dari angka mar­gin laba bersih mereka yang se­makin merah membara. Sepan­jang tiga bulan pertama 2008, margin laba bersih FREN sudah berada di angka -10,61%. Pada­hal, pada kuartal pertama 2007, margin laba Mobile-8 masih mencapai sekitar 9,17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×