kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

EXCL & BTEL Moncer, FREN Tergerus Beban


Senin, 09 Juni 2008 / 11:28 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Operator telekomu­nikasi ternyata tak memiliki na­sib yang seragam sepanjang kuartal I 2008. Tengok saja ki­nerja PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Mobile-8 Telecom (FREN).

Sepanjang kuartal I 2008, EXCL berhasil membukukan laba bersih Rp 367,6 miliar, naik dua kali lipat dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 175,8 mi­liar. Pendapatan pemilik merek XL itu melonjak 50,5% menjadi Rp 2,654 triliun dari sebelumnya Rp 1,762 triliun. Lonjakan itulah yang menjadi penopang kinerja cemerlang mereka.

Menariknya, meski beban usaha operator telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia ini naik 47,3% menjadi Rp 1,51 trili­un, margin laba bersih EXCL terus meningkat. Dalam tiga bulan, margin laba bersih XL mencapai 17,77%. Padahal, pada akhir Desember dan kuartal I 2007, margin laba bersih EXCL hanya 13,05% dan 12,81%.

Bakrie Telecom mengukir prestasi serupa. Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk ini ber­hasil mencetak laba bersih Rp 27 miliar atau melonjak 68,5% dari laba pada kuartal I 2007 se­besar Rp 16 miliar. Pendapatan BTEL juga naik dua kali lipat menjadi sekitar Rp 441 miliar.

Tingkat keuntungan perusa­haan ini juga terus membaik. Lihat saja, BTEL membukukan margin laba bersih 6,2% di kuar­tal I 2008, meningkat hampir dua kali dibandingkan Desem­ber 2007 yang 3,74%. Meski begi­tu, angka ini sedikit menurun dibandingkan margin kuartal I 2007 yang mencapai 7,26%. Ironisnya, nasib Mobile-8 jus­tru memburuk. Penjualan per­usahaan ini memang berhasil meningkat 14,28% menjadi Rp 210 miliar. Namun, Mobile-8 menderita kerugian Rp 22 mili­ar. Padahal, pada kuartal I 2007, FREN untung Rp 26,1 miliar.

Kerugian itu terjadi karena beban usaha FREN melonjak 89,7%, dari Rp 28 miliar pada kuartal pertama 2007 menjadi Rp 53,7 miliar. Anthony Chandra Kartawira, Direktur FREN me­nyatakan, kenaikan beban ini terjadi karena FREN sedang giat melakukan ekspansi usaha. Mi­salnya, mereka membangun menara base tranceiver station (BTS). Di sisi lain, FREN belum memetik hasil dari ekspansi yang mereka lakukan. "Jadi, kami belum mendapatkan hasil penjualan," ujar Anthony kepa­da KONTAN, kemarin (4/5). Tentu saja, tingkat profitabili­tas FREN semakin memburuk. Ini bisa terlihat dari angka mar­gin laba bersih mereka yang se­makin merah membara. Sepan­jang tiga bulan pertama 2008, margin laba bersih FREN sudah berada di angka -10,61%. Pada­hal, pada kuartal pertama 2007, margin laba Mobile-8 masih mencapai sekitar 9,17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×