Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah menguat cukup tajam, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi. Kamis (17/7), IHSG turun 0,84% ke level Rp 5.071,20.
Sementara bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacifik naik tipis 0,02% ke level 147,18.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan IHSG diterjang aksi ambil untung setelah beberapa hari sebelumnya naik. "Investor memanfaatkan koreksi yang terjadi pada bursa regional," ujarnya.
Beberapa data makro dari Amerika Serikat (AS) yang cukup bagus seperti consumer spending dan factory output rupanya gagal mengangkat bursa regional. Purwoko bilang, sebagian besar bursa regional melemah dipengaruhi oleh rencana AS dan Eropa yang akan memberikan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Rusia. Sanksi ini menyusul penolakan Rusia untuk mendukung penghentian aksi pemberontakan di Ukraina.
Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities menambahkan, penurunan IHSG juga dipicu oleh depresiasi rupiah dan mata uang emerging market terhadap dollar AS. Hal ini terjadi setelah harga minyak mengalami rebound. "Ada outlook yang mengkhawatirkan untuk rupiah, karena pada saat harga minyak turun rupiah melemah. Kini, saat harga minyak naik, rupiah juga melemah," paparnya.
Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia mengatakan, beberapa indeks dalam bursa regional sudah overbought sehingga memicu aksi profit taking. Ketika regional turun, IHSG turut terbawa arus. "Satu-satunya sentimen yang bisa mengangkat IHSG adalah hasil pemilihan presiden," katanya.
Jumat (18/7), Purwoko memperkirakan investor memilih mananti hasil pilpres dan laporan keuangan semester II-2014. Ia menduga, IHSG melemah dan bergerak pada kisaran 5.025-5.090. Lanjar menebak IHSG turun dan bergerak pada rentang 5.035 - 5.090. Alwy juga memprediksi, IHSG turun dan bergerak pada kisaran 5.028-5.098.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News