Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Target PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange untuk meluncurkan kontrak fisik teh akan segera tercapai. BBJ akhirnya mengantongi izin tertulis dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti).
BBJ sebenarnya ingin meluncurkan kontrak fisik teh pada bulan ini. "Namun ada beberapa hal yang harus dibenahi secara teknis sehingga soft launching akan kami lakukan pada minggu ketiga bulan Januari 2016," ujar Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama BBJ kepada KONTAN, Jumat (11/12).
Sebelum melakukan soft launching, BBJ mengadakan sosialisasi dengan berbagai pihak baik dari sisi pembeli maupun penjual. Sosialisasi pertama diselenggarakan pada Jumat (11/12).
BBJ terus membuka diskusi dengan pihak terkait untuk menyempurnakan kontrak baru ini. Tak hanya itu, simulasi trading juga turut dilakukan. "Sosialisasi tidak hanya dilakukan satu kali. Selanjutnya kami akan lakukan one on one termasuk simulasi trading lagi," imbuh Paulus.
Kontrak fisik teh BBJ yang terdiri dari green tea dan black tea. Peluncuran kontrak ini pun disambut positif oleh para produsen.
Nugroho B. Koesnohadi, Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo) berharap, dengan adanya kontrak fisik teh ini para petani teh Indonesia dapat memperoleh harga sebaik mungkin. "Oleh karena itu kemampuan bursa ini harus menjangkau pembeli institusi global," paparnya.
Pasalnya, pembeli teh dari para petani dalam negeri saat ini tidak sesuai harapan. Sementara secara global pasokan teh melimpah terutama lantaran banyaknya supply dari Kenya. Dengan kontrak fisik teh ini harapannya akses petani pada pembeli menjadi lebih besar.
Setelah peluncuran kontrak fisik teh, BBJ akan segera menyiapkan kontrak kopi hybrid, rumput laut, dan kontrak bauksit. Ketiga kontrak baru tersebut rencananya akan diluncurkan tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News