kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Konsumsi rumah tangga diyakini membaik, saham-saham ini dapat dicermati


Senin, 13 September 2021 / 20:45 WIB
Konsumsi rumah tangga diyakini membaik, saham-saham ini dapat dicermati
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memproyeksikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III 2021 akan mencapai 2% hingga 3%. Kendati masih mampu mencatatkan kenaikan, proyeksi tersebut lebih rendah dibanding realisasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal II 2021 yang mencapai 5,93% year on year (yoy). 

Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah mencermati, pertumbuhan konsumsi di kuartal III 2021 kemungkinan akan lebih rendah dibanding kuartal II 2021. Tidak hanya dilihat secara tahunan atau year on year (yoy), pertumbuhan konsumsi juga terlihat lebih lesu dibandingkan periode II tahun 2021. Sepengamatannya, pertumbuhan yang lesu ini diperberat oleh mobilitas dan aktivitas ekonomi yang cenderung menurun. 

Regina memperhatikan, memasuki bulan ke tiga di kuartal III 2021, pemulihan yang terjadi masih perlahan. Beberapa pelonggaran memang sudah diterapkan, akan tetapi pelonggaran itu tidak berdampak signifikan karena belum diterapkan secara sepenuhnya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, konsumsi rumah tangga di kuartal II 2021 memang cukup kuat. Menilik kembali ke belakang, pengeluaran restoran dan hotel mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 6,79% yoy. Sementara yang terendah adalah pengeluaran kesehatan dan pendidikan 1,2% yoy.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham MAPI dari analis Samuel Sekuritas berikut ini

Dibanding dengan kuartal I 2021, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2021 tercatat meningkat 1,27%. Konsumsi rumah tangga untuk makanan dan minuman membukukan pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,13% quarter on quarter (qoq). Sedangkan, konsumsi rumah tangga untuk kesehatan dan pendidikan mengalami kontraksi sebesar 3,57% qoq. 

Regina mengungkapkan, kondisi konsumsi masyarakat yang baik di kuartal II 2021 itu terdorong oleh melandainya penambahan kasus Covid-19 di dua bulan pertama kuartal II. Adapun beberapa momentum khusus juga mendorong kenaikan konsumsi rumah tangga seperti Ramadhan dan Lebaran.  "Sehingga pada kuartal II 2021 untuk konsumsi rumah tangga tumbuh positif," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/9). 

Kendati  di akhir periode kuartal II terjadi PPKM Mikro Darurat oleh pemerintah, dampak yang signifikannya baru terasa pada bulan Juli hingga Agustus yang mana sudah memasuki periode kuartal III. 

Sepengamatannya, PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi dan mobilitas pasar. Ini tercermin pada inflasi bulan Juli yang cenderung rendah hampir di semua komponen karena aturan PPKM yang berlaku saat itu. 

Pelemahan inflasi juga berlanjut hingga bulan Agustus, meskipun ada sedikit perbaikan dari sisi komponen pendidikan karena sudah ada beberapa sekolah yang memberlakukan sistem belajar tatap muka. Kemudian, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juli dan Agustus cenderung berada di bawah 100. Dengan kata lain, di bawah level optimisme masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi yang ada.

Baca Juga: Indeks Transportasi dan Logistik naik tinggi, simak rekomendasi sahamnya

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan lebih baik ke depan

Di kuartal IV, Regina memperkirakan kondisi konsumsi rumah tangga memang akan lebih baik dilihat secara tahunan atau year on year.  "Untuk kuartal IV apabila kondisi yang sudah membaik saat ini terus berlanjut, kemudian beberapa aturan PPKM yang masih diberlakukan kembali dilonggarkan, maka ada potensi bagi konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021," ungkapnya.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan kuartal II 2021, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal IV nanti masih akan lebih rendah. 

 

 

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menambahkan,  konsumsi dinilai dapat lebih baik di kuartal IV dibandingkan kuartal III. Mengingat, serapan anggaran yang umumnya didorong pada akhir tahun.

"Selain itu momentum Natal dan tahun baru dinilai mampu menjadi penopang naiknya konsumsi pada akhir tahun," ujar Okie kepada Kontan.co.id, Senin (13/9). 

Melihat kondisi tersebut, ia pun melihat saham-saham sektor perbankan masih akan  menarik ke depan. Perbankan merupakan salah satu sektor yang menjadi indikator dari pemulihan ekonomi, sehingga pemulihan ekonomi di kuartal IV dinilai dapat direspon baik oleh kinerja keuangan maupun kinerja saham perbankan. Adapun ia menjagokan saham-saham perbankan seperti BBRI, BBCA, BMRI, BBTN, BRIS, dan AGRO. 

Sementara itu, mempertimbangkan pertumbuhan konsumsi masyarakat sejauh ini dan proyeksi ke depan, Regina cenderung menyarankan investor untuk memperhatikan saham-saham yang bergerak di bidang di bidang Fast-moving Consumer Goods (FMCG) seperti ICBP dan INDF. Investor juga bisa mulai melirik saham-saham ritel seperti ERAA, LPPF, dan MAPI. Saham otomotif seperti ASII juga cukup atraktif. 

Ia pun merekomendasikan buy saham-saham tersebut. ASII disarankan buy di harga Rp 5.500 per saham dengan resistance di Rp 5.600-Rp 5.700 per saham dan support di Rp 5.230-Rp 5.100 per saham.  

Untuk ICBP disarankan buy on weakness di Rp 8.300 per saham dengan level resistance di Rp 8.400-Rp 8.700 per saham dan support di Rp 8.200 - Rp 8.000 per saham. Adapun MAPI disarankan buy di Rp 750 per saham dengan resistance di Rp 760-Rp 800 per saham dan support di Rp 740 per saham. 

Selanjutnya: Akuisisi SUPR dipandang positif, Samuel Sekuritas rekomendasikan beli saham TOWR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×