Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samuel Sekuritas memasang rekomendasi buy untuk saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan target harga Rp 1.600 per saham. Target harga tersebut mencerminkan 13,9 kali perkiraan EV/EBITDA tahun 2022 atau 40% diskon dari perkiraan rata-rata EV/EBITDA industri menara global tahun 2022.
Rekomendasi beli tersebut sejalan dengan pandangan positif Samuel Sekuritas atas akuisisi yang dilakukan anak usaha TOWR, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) terhadap setidaknya 90% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
"Kami memandang positif akuisisi tersebut dengan keyakinan bahwa SUPR dapat melakukan pembaruan kontrak dengan penyewa yang rata-rata jatuh tempo pada 4-5 tahun mendatang," tulis analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi dalam risetnya tanggal 9 September 2021.
Yosua menjabarkan, SUPR tercatat memiliki 6.410 unit menara dengan 12.417 tenant. Jumlah ini menunjukkan rasio penyewaan (tenancy ratio) sebesar 1,94 kali. Sebanyak 63% dari total menara SUPR berlokasi di pulau Jawa.
Baca Juga: Kinerja semester I-2021 apik, intip rekomendasi saham Surya Pertiwi (SPTO)
Di samping itu, SUPR juga memiliki jaringan fiber optic sepanjang 8.053 kilometer serta 38 unit indoor Distributed Antenna Systems (DAS). Konsumen utama SUPR adalah PT XL Axiata Tbk yang kontribusinya terhadap pendapatan mencapai 32,9%, disusul PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) 20,5%, lalu PT Hutchison 3 Indonesia 19,3%.
Berdasarkan perhitungan tersebut, setelah akuisisi SUPR, jumlah menara telekomunikasi milik TOWR bertambah menjadi 27.985 unit dengan tenancy ratio 1,89 kali. Angka ini dinilai cukup dekat dengan dengan anak usaha Telkom di bidang menara, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) yang memiliki sekitar 28.000 menara dengan tenancy ratio sekitar 1,5 kali.
"Tambahan menara setelah akuisisi SUPR membuat TOWR saat ini bersaing ketat dengan Mitratel sebagai pemimpin industri menara di Indonesia," ucap Yosua.
Meski belum ada keterangan mengenai nilai transaksi akuisisi ini, Yosua mengestimasi, pembelian SUPR terjadi pada valuasi 10 kali-15 kali EV/EBITDA. Prediksi ini berdasarkan angka transaksi yang terjadi sebelumnya, yakni akuisisi CENT oleh Edge Point yang terjadi pada sekitar 13 kali EV/EBITDA.
Sebagai pengingat, pada Juli 2021, Edge Point resmi membeli 33% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh oleh CENT dengan nilai Rp 2,04 triliun. Dengan mendasarkan pada perhitungan tersebut, Yosua memperkirakan, total biaya untuk mengakuisisi 90% saham SUPR berkisar US$ 1,1 miliar-US$ 1,7 miliar atau Rp 16,5 triliun-Rp 24,7 triliun.
Selanjutnya: Outlook belum membaik, Panin Sekuritas rekomendasikan hold saham HM Sampoerna (HMSP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News