Reporter: Christoforus Ristianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen final tahun buku 2017 bakal segera dimulai. Hal itu positif bagi pemegang saham. Di sisi lain, musim pembagian dividen juga bisa menjadi salah satu faktor penekan pergerakan rupiah.
Pasalnya, tak sedikit saham dengan nilai kapitalisasi tertinggi yang sebagian porsi kepemilikannya dikuasai oleh asing. Dana hasil dividen tersebut yang nantinya bakal dikonversi ke dollar Amerika Serikat (AS).
Saat konversi dilakukan, permintaan dollar AS meningkat. Sebaliknya, suplai kurs rupiah membesar sehingga nilainya menjadi tertekan.
"Periode Maret-April, secara historis rupiah memang cenderung melemah," ujar Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu, Jumat (6/4).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih sependapat. Volatilitas rupiah meningkat ketika ada jadwal pembagian dividen sekitar bulan Maret-Mei sudah menjadi siklus tahunan yang biasa terjadi.
Hal itu diperkuat oleh fakta bahwa hampir 50% investor di pasar saham Indonesia merupakan investor asing. Jika investor tersebut memilih untuk membawa dana dividen yang dimilikinya ke negeri asalnya, tidak tertutup kemungkinan rupiah akan terkoreksi. “Mereka punya hak untuk membawa dananya ke luar negeri,” tambah Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News