kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kiat untung di musim dividen


Jumat, 02 Maret 2012 / 06:04 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi kencan dan ghosting. REUTERS/Mike Blake/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 31 JUL FOR ALL IMAGES


Reporter: Sandy Baskoro, Amailia Putri Hasniawati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Musim pembagian dividen di Bursa Efek Indonesia segera tiba. Sejumlah emiten telah merilis pengumuman pembagian dividen untuk tahun buku 2011.

Kabar terbaru datang dari PT Astra International Tbk (ASII). Emiten konglomerasi ini berniat membagikan dividen Rp 1.980 per saham. Mengacu harga ASII kemarin Rp 69.650 per saham, maka dividend yield ASII sebesar 2,84% (lihat tabel).

Para pelaku pasar tentu sudah bersiap memiliki saham pembagi dividen. Analis Askap Futures, Kiswoyo Adi Joe, menyarankan investor yang mengincar dividen sebaiknya membeli saham tersebut jauh sebelum tanggal cum dividend. Ini adalah batas akhir perdagangan saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dengan mendekap saham emiten pembagi dividen sejak awal, investor berkarakter jangka pendek punya dua opsi yang menguntungkan. Yakni memilih capital gain dari kenaikan harga saham atau menunggu rezeki tambahan dari pembagian dividen. "Harga sahamnya akan naik menjelang pembagian dividen," ungkap Kiswoyo, kemarin.

Apabila potensi kenaikan saham melampaui nilai dividen per saham, investor sebaiknya memilih capital gain ketimbang menunggu dividen. Ambil contoh, emiten A akan membagikan dividen Rp 1.000 per saham. Namun menjelang pembagian dividen, harga saham A naik menjadi Rp 1.500 per saham.

Dalam contoh itu, investor bisa memilih capital gain ketimbang dividen lantaran selisihnya cukup besar, yakni Rp 500 per saham. Apalagi, setelah batas waktu perdagangan dengan hak dividen (ex dividen) berakhir, harga saham bisa merosot.

Namun, strategi menunggu dividen juga tak salah, terutama bagi investor yang berkarakter jangka panjang. Praktisi pasar modal, Irwan Ariston Napitupulu, menyarankan investor pemburu dividen membeli saham-saham emiten yang bisnisnya sudah matang. "Karena ekspansi tidak agresif, payout ratio akan tinggi," kata dia. Contoh emiten semacam itu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Jadi, Anda juga bisa menciptakan capital gain sambil menunggu waktu pembagian keuntungan usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×